×
Universitas Sebelas Maret.Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas genteng pres produk Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Sukoharjo ditinjau dari berat jenis, tingkat permeabilitas dan kuat lentur sehingga dapat dibandingkan dan diketahui apakah sudah memenuhi standar Peraturan Genteng Keramik Indonesia (N.I-19. 1978. Cetakan ketiga). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen atau pengujian kualitas terhadap sampel genteng pres dari Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Sukoharjo khususnya jenis lengkung rata. Jalannya penelitian meliputi wawancara dengan produsen genteng pres di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Sukoharjo, tahap uji bahan, tahap analisis dan pengambilan kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi terbatas artinya penelitian dilakukan dengan mengambil sampel genteng pres produk Kabupaten Kebumen dan produk Kabupaten Sukoharjo (dari masing-masing kabupaten diambil 5 produsen untuk mewakili), produk Kabupaten Kebumen (dengan kode A1 untuk Super Soka, B1 untuk Super HPDI, C1 untuk Super MG, D1 untuk Super Mas dan E1 untuk TH Prima) dan sampel produk Kabupaten Sukoharjo (dengan kode A2 untuk Ababil, B2 untuk GP Indah, C2 untuk Rina SM, D2 untuk Sido Mukti dan E2 untuk GP Indah MJLB). Jumlah sampel yang diambil dari satu produsen sebanyak 6 buah untuk satu pengujian. Jadi tiap-tiap produsen diambil 18 buah sampel untuk tiga buah pengujian. Untuk Kabupaten Sukoharjo juga sama, jadi total sampel 180 buah. Data diambil dari data primer (serangkaian penelitian) dan data sekunder (referensi dan wawancara). Data analisis dengan metode kuantitatif yaitu dilakukan uji persyaratan analisa (uji normalitas, uji homogenitas dan uji t hitung). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas uji berat jenis rata-rata genteng produk Kabupaten Kebumen adalah 0,00179 kg/cm3 sedangkan produk Kabupaten Sukoharjo adalah 0,00172 kg/cm3, jadi tingkat perbedaannya adalah 2,2 % lebih baik genteng produk Kabupaten Sukoharjo. Kualitas permeabilitas rata-rata genteng produk Kabupaten Kebumen adalah 182,66 ml sedangkan produk Kabupaten Sukoharjo adalah 241 ml, jadi tingkat perbedaannya adalah 13,8 % lebih baik genteng produk Kabupaten Kebumen. Kualitas kuat lentur rata-rata produk Kabupaten Kebumen adalah 10,8 Mpa sedangkan produk Kabupaten Sukoharjo adalah 8,2 Mpa, jadi tingkat perbedaannya adalah 13,8 % lebih baik genteng produk Kabupaten Kebumen. Rata-rata keseluruhan hasil pengujian, terdapat perbedaan kualitas antara genteng pres produk Kabupaten Kebumen dengan produk Kabupaten Sukoharjo, hal ini terbukti dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5%. Secara garis besar kualitas produk Kebumen lebih baik daripada produk Sukoharjo. Perbedaan ini disebabkan oleh 1). Perbedaan struktur tanah liat sebagai sumber bahan baku genteng dan formulasi campurannya, 2). Proses pembuatan genteng setengah jadi (genteng mentah), 3). Proses pembakaran. Sedangkan menurut Peraturan Genteng Keramik Indonesia (N.I-19. 1978. Cetakan ketiga) genteng produksi Kabupaten Kebumen ditinjau dari tingkat permeabilitas telah memenuhi standar dan produk Kabupaten Sukoharjo hanya ada satu perusahaan yang memenuhi standar yaitu dari perusahaan Rina SM (sampel C2). Sedangkan rata-rata nilai kuat lentur produk Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Sukoharjo kedua-duanya tergolong pada genteng kelas II.