×
Besarnya kebutuhan ikan sidat (Anguilla bicolor) masih belum diimbangi
dengan kemampuan produksi dalam negeri. Permasalahan utama budidaya ikan
sidat adalah pakan. Selain itu, terdapat banyak bahan baku yang melimpah yang
dapat digunakan sebagai pakan ikan sidat, salah satunya adalah ulat tepung dan
ganggang merah. Ulat tepung (Tenebrio molitor) mengandung protein yaitu 44.72
± 0.433 %. Ganggang merah (Gracilaria foliifera) mengandung protein 7% - 13%.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan komposisi tepat dari
campuran pakan berupa pelet ikan, ulat tepung, dan ganggang merah terhadap
pertumbuhan serta kelulushidupan ikan sidat.
Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan empat
variasi pakan pelet ikan, ulat tepung, dan ganggang merah P1 (100% ; 0% ; 0%),
P2 (75% ; 20% ; 5%), P3 (50% ; 45% ; 5%), P4 (25% ; 70% ; 5%). Penelitian ini
dilakukan selama 90 hari dengan pemberian pakan setiap 12 jam. Data yang
dikoleksi meliputi pertumbuhan, kelulushidupan, dan kualitas air yang diamati
seminggu sekali. Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam
(ANOVA). Hasil yang menunjukkan adanya beda nyata dilanjutkan dengan uji
DMRT (Duncan’s Multiple Ranges Test) dengan taraf uji 5% untuk mengetahui
letak perbedaan pengaruh antar perlakuan.
Pertumbuhan ikan sidat setelah pemberian pakan campuran berupa pelet
ikan, ulat tepung, ganggang merah, yaitu : P1 (K) 26,3167 gram; P2 20,3167 gram;
P3 28,2500 gram; dan P4 22,0000 gram. Kelulushidupan ikan sidat setelah
pemberian pakan campuran berupa pelet ikan, ulat tepung, dan ganggang merah,
yaitu : P1 (K), 26,67%; P2, 33,33%; P3, 30%; dan P4, 26,67%. Selain itu pakan
campuran dengan komposisi pelet ikan 50%, ulat tepung 45%, dan ganggang merah
5%, memberikan pengaruh pertumbuhan serta kelulushidupan terbaik pada ikan
sidat.
Kata kunci : Ikan sidat, Anguilla bicolor, Tenebrio molitor, Gracilaria foliifera,
pakan campuran, pertumbuhan, kelulushidupan.