×
Persoalan mengenai sampah hingga saat ini menjadi salah satu perhatian utama. Pengelolaan dengan metode 3R (reduce, reuse, recycle) belum efektif diterapkan di berbagai tempat. Pengelolaan sampah sejak dari sumbernya merupakan salah satu program pemerintah untuk menanggulangi masalah sampah. Universitas Sebelas Maret merupakan salah satu perguruan tinggi yang menyediakan tempat sampah yang terdiri dari tempat sampah organik dan tempat sampah anorganik. Akan tetapi perilaku mahasiswa dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya masih belum terlaksana karena beberapa faktor. Untuk menangani hal tersebut maka dilakukan suatu pengembangan dari tempat sampah yang ada saat ini untuk meningkatkan kesadaran membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
Agar dapat dihasilkan rancangan desain tempat sampah yang efektif, maka perlu dilakukan identifikasi akan kebutuhan customer sehingga hasil rancangan produk nantinya dapat diterima dan memuaskan pengguna. Diantara sekian banyak metode perancangan maupun pengembangan produk, metode Quality Function Deployment digunakan untuk mengembangkan desain tempat sampah saat ini. Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode pengembangan produk yang menggunakan suara konsumen untuk memulai proses desainnya.
Langkah yang dilakukan pertama kali yaitu melakukan penyebaran kuesioner terbuka untuk mendapatkan keluhan. Kemudian dibuat kuesioner formal dengan melihat hasil dari keluhan pengguna. Selanjutnya data Voice of Customer diolah untuk mendapatkan nilai kepentingan, penilaian dan harapan. Hasil dari kuesioner diolah untuk dibuat HOQ dan rancangan produk usulan. Usulan rancangan yang dihasilkan memiliki tutup yang mudah dibuka dan memiliki lubang pembuangan dengan tutup lubangnya, desain badan tempat sampah berbentuk kotak yang mudah diangkat dari penyangganya, terdapat tiga jenis tempat sampah yaitu sampah organik, sampah anorganik dan sampah kertas dengan informasi jenisnya pada tiap tempat sampah.
Kata kunci: House of Quality, Tempat Sampah, Quality Function Deployment