Latar Belakang: Penggunaan mesin-mesin dalam suatu proses produksi menimbulkan kebisingan di tempat kerja. Kebisingan tersebut dapat menimbulkan gangguan pendengaran pada karyawan dan mengganggu proses produksi bagi tenaga kerja. Oleh karena itu kebisingan di tempat kerja harus dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan program konservasi pendengaran di Plant Coal Boiler PT. Asahimas Chemical Cilegon sebagai upaya perlindungan fungsi pendengaran tenaga kerja dari bahaya paparan kebisingan.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif yang memberikan gambaran tentang penerapan program konservasi pendengaran. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan serta studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian dibahas dengan membandingkan dengan regulasi yang ada.
Hasil: Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor bahaya kebisingan yang ada di Plant Coal Boiler adalah kebisingan, tetapi intensitasnya masih di bawah Nilai Ambang Batas Kebisingan. PT. Asahimas Chemical juga telah menerapkan program konservasi pendengaran dengan aktivitas antara lain : survei paparan bising dan pengukuran kebisingan, sosialisasi, pengendalian risiko, pemeriksaan audiometri, pencatatan dan pelaporan, dan penilaian program.
Simpulan: Perusahaan telah melaksanakan program pengendalian kebisingan di Plant Coal Boiler PT. Asahimas Chemical. Namun, pelaksanaannya perlu ditingkatkan agar lebih efektif dalam melindungi fungsi pendengaran tenaga kerja. Saran yang diberikan adalah sebaiknya perusahaan melakukan pengukuran tingkat pajanan kebisingan yang diterima pekerja, khususnya pekerja yang berpotensi untuk terkena paparan kebisingan, menggunakan alat Noise Dosimeter agar tingkat paparan kebisingan yang didapat lebih valid dan menggambarkan tingkat paparan yang sebenarnya.
Kata kunci: Kebisingan, Program Konservasi Pendengaran