×
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri yang selama ini diterapkan di kelas. (2) Adanya korelasi yang positif antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri yang diterapkan di kelas dan aktivitas belajar mahasiswa serta kemampuan spasial mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. (3) Adanya korelasi yang positif antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri yang diterapkan di kelas dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. (4) Adanya korelasi yang positif antara aktivitas belajar mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. (5) Adanya korelasi yang positif antara kemampuan spasial mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: (1) Terdapat korelasi yang positif antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri yang diterapkan di kelas, aktivitas belajar geometri mahasiswa dan kemampuan spasial mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. (2) Terdapat korelasi yang positif antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri yang diterapkan di kelas dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. (3) Terdapat korelasi yang positif antara aktivitas belajar mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. (4) Terdapat korelasi yang positif antara kemampuan spasial mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. Untuk mengetahui adanya korelasi positif antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri yang selama ini diterapkan di kelas, aktivitas belajar mahasiswa serta kemampuan spasial mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa dilaksanakan jenis penelitian korelasional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UNS yang pernah menempuh mata kuliah Geometri. Sampel yang digunakan adalah 48 mahasiswa dari berbagai angkatan. Teknik pengambilan sampel dengan sampling random kluster (cluster random sampling). Variabel terikat dari penelitian ini adalah prestasi belajar geometri mahasiswa, sedangkan variabel bebasnya adalah persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri, aktivitas belajar mahasiswa dan kemampuan spasial mahasiswa. Data prestasi belajar geometri diambil dari dokumen, sedangkan instrumen yang digunakan untuk pengambilan data persepsi mahasiswa dan aktivitas belajar adalah angket. Adapun untuk pengambilan data kemampuan spasial digunakan tes kecerdasan spasial. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi ganda, analisis korelasi linear dan analisis korelasi parsial dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji independensi dan uji regresi linier. Setelah dilakukan penelitian, disimpulkan bahwa: (1) Sebanyak 41,67 % mahasiswa memiliki persepsi bahwa model pembelajaran yang diterapkan oleh Dosen Geometri efektif dan 58,33 % mahasiswa memiliki persepsi bahwa model pembelajaran yang diterapkan oleh Dosen Geometri kurang efektif. Sedangkan mahasiswa yang memiliki persepsi bahwa model pembelajaran yang diterapkan Dosen Geometri tidak efektif sebanyak 0 %. (2) Terdapat korelasi yang positif yang berarti/signifikan antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri dan aktivitas belajar mahasiswa serta kemampuan spasial mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. Dengan demikian, secara bersama-sama, antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri dan aktivitas belajar mahasiswa serta kemampuan spasial mahasiswa dapat dipakai untuk meramalkan keberhasilan belajar geometri mahasiswa. Adapun sumbangan efektif yang diberikan oleh ketiga variabel ini terhadap prestasi belajar geometri adalah 16,282 %. (3) Terdapat korelasi negatif yang tidak berarti antara persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. Dengan demikian, persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri tidak dapat dipakai untuk meramalkan prestasi belajar geometri. Adapun sumbangan efektif yang diberikan adalah 0,284 % dan sumbangan relatifnya adalah sebesar 1,746 %. (4) Terdapat hubungan yang positif antara aktivitas belajar geometri mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. Dengan demikian, aktivitas belajar geometri dapat dipakai untuk meramalkan prestasi belajar geometri. Adapun sumbangan efektif yang diberikan adalah 8,471 % dan sumbangan relatifnya adalah sebesar 52,028 %. (5) Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan spasial mahasiswa dengan prestasi belajar geometri mahasiswa. Variabel kemampuan spasial mahasiswa ini mengendalikan variabel persepsi mahasiswa tentang model pembelajaran Dosen Geometri dan aktivitas belajar mahasiswa. Dengan demikian, kemampuan spasial mahasiswa dapat dipakai untuk meramalkan prestasi belajar geometri. Adapun sumbangan efektif yang diberikan adalah 7,526 % dan sumbangan relatifnya adalah sebesar 46,225 %. Melihat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar geometri, maka perlu adanya kerjasama antara mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan prestasi belajar geometri mahasiswa. Terkait dengan hal ini, mahasiswa perlu meningkatkan aktivitas belajarnya, dan dosen membantu meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk selalu meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa baik melalui ucapan dalam bentuk nasihat atau motivasi maupun melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat memacu semangat belajar mahasiswa.