×
Latar Belakang : Lebih dari 40% keganasan pada perempuan merupakan kanker
ginekologi, yang paling sering terjadi adalah kanker serviks. Pada pasien kanker
serviks stadium lanjut, terjadi stres baik berupa stres biologis, stres psikologis dan
stres sosial. Pasien kanker menghadapi beban fisik dan emosi yang mengaktifkan
mekanisme respon stres berupa HPA aksis. Aktivasi berulang tersebut dapat
menimbulkan gangguan aksis HPA dan perubahan ritme kortisol sirkadian.
Psikoterapi, terutama logoterapi mengenai makna hidup dan pengembangan
spiritual, dinilai dapat memberikan kemanfaatan dalam terapi pasien kanker
dengan meningkatkan pengetahuan mereka mengenai penyakit dan terapi,
memperbaiki penyesuaian emosi, kualitas hidup, kemampuan bertahan, kepuasan
terhadap terapi, penyesuaian kesehatan fisik dan fungsional.
Tujuan : Menganalisis efektivitas logoterapi terhadap kadar kortisol serum antara
pasien kanker serviks stadium lanjut yang di intervensi dan tidak psikoterapi
logoterapi di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, Jawa Tengah.
Metode : Penelitian merupakan experimental double blind non randomized
clinical trial post-test group design terhadap kadar kortisol serum pasien kanker
serviks stadium lanjut. Metode sampling menggunakan purposive random
sampling dengan jumlah 30 orang, dibagi atas15 orang kelompok kontrol dan 15
orang kelompok perlakuan yang semuanya memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Kelompok kontrol hanya diberikan terapi standar, sedangkan kelompok
perlakuan diberi logoterapi sebanyak 6 pertemuan masing-masing 45 menit setiap
minggunya dan terapi standar. Kemudian diukur kadar serum kortisol setelah
mendapatkan psikoterapi logoterapi. Analisis hasil diolah menggunakan SPSS
versi 19 for windows dengan menggunakan T test.
Hasil : Distribusi rerata kadar kortisol lebih rendah pada serum pasien kelompok
perlakuan (3.99+5.22 ng/ml), dibandingkan dengan kelompok kontrol
(20.28+7.44 ng/ml). Analisis variabel kadar kortisol dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov pada kedua kelompok menunjukkan hasil terdistribusi
secara normal dengan nilai p=0.069 (p>0.05) untuk kelompok perlakuan dan
p=0.805 (p>0.05) untuk kelompok kontrol. Hasil uji t menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0.000 (<0.05).
Kesimpulan : Terdapat efektivitas logoterapi terhadap kadar kortisol serum
pasien kanker serviks stadium lanjut.
Kata kunci : Kanker serviks, Logoterapi, Kadar kortisol serum