×
Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) mengalami trauma ketika diagnosis
HIV dan AIDS menantang keyakinan dan tujuan hidupnya hingga berdampak negatif.
Pada sisi lain, ODHA menggunakan kesempatan tersebut untuk mengalami perubahanperubahan
positif yang disebut posttraumatic growth.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika posttraumatic growth
pada ODHA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus agar fokus
penelitian tergali lebih mendalam. Subjek penelitian adalah dua ODHA dengan kriteria:
usia 18-40 tahun, diagnosis HIV minimal lima tahun/ stadium dua, keyakinan dan
tujuan pernah tertantang karena diagnosis HIV dan AIDS, serta pernah menikah. Kedua
subjek wajib mengisi informed consent dan tinggal di Yogyakarta. Data-data penelitian
diperoleh melalui riwayat hidup, wawancara, observasi, dan studi dokumen.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa subjek I (wanita) mengalami proses
penyangkalan dan subjek II (pria) mengalami proses pengalihan sebelum posttraumatic
growth. Kedua subjek kembali merenungkan kondisinya di dalam konteks sosial yang
mendukung hingga mereka menerima kenyataan dan posttraumatic growth. Kedua
subjek merasakan perubahan positif dalam identitas diri dan kepedulian terhadap
kesehatan diri, lebih berhati-hati dalam menyatakan kondisi terinfeksi HIV, lebih peduli
terhadap keluarga dan ODHA, serta merubah filosofi hidupnya. Kedua subjek memiliki
karakteristik ODHA yang bertumbuh meliputi peningkatan pengetahuan diri,
perubahan perspektif, peningkatan mengatasi masalah, peningkatan harga diri dan
kepercayaan diri, serta peningkatan kualitas hidup.
Kata kunci: posttraumatic growth, Human Immunodeficiency Virus dan Acquired
Immune Deficiency Syndrome (HIV & AIDS).