×
ABSTRAK
Pustakawan merupakan sumber daya manusia yang mempunyai peran penting di perpustakaan. Kinerja dari pustakawan sangat berpengaruh terhadap kemajuan perpustakaan, sehingga pengembangan kemampuan pustakawan diperlukan guna menunjang kinerja pustakawan. Salah satu langkah untuk mengembangkan kemampuan pustakawan ialah dengan adanya rotasi kerja.
Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah membahas mengenai manajemen sumber daya manusia yang lebih spesifik pada rotasi kerja dan hambatan yang dialami UPT Perpustakaan Pusat UNIBA Surakarta. Dalam penulisan Tugas Akhir ini guna memperoleh data dan informasi penulis menggunakan beberapa metode antara lain; metode observasi langsung, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Pembahasan dalam karya tulis ini lebih menitik beratkan pada pokok permasalahan mengenai manajemen sumber daya manusia meliputi implementasi rotasi kerja yang berlaku di UPT Perpustakaan Pusat UNIBA Surakarta serta hambatan yang dialami dalam pelaksanaannya sehingga dapat diketahui beberapa solusi yang dapat mengatasi hambatan yang ada.
Adapun hasil yang di dapat ialah 1) UPT Perpustakaan Pusat UNIBA Surakarta menerapkan kebijakan rotasi kerja dalam perekrutan SDM yang bersumber dari internal, 2) Struktur organisasi yang digunakan belum efektif dikarenakan adanya perampingan job description, 3) Hambatan yang dihadapi dalam rotasi kerja sebagai berikut: a. Terjadi ketidakefektifan dalam kinerja SDM, b. Dikarenakan sebelumnya berasal dari unit yang lain sehingga SDM yang dirotasi tersebut belum memiliki keahlian dalam unit baru sehingga harus belajar dari awal dan menyesuaikan diri terhadap unit baru tempatnya bekerja, c. Rotasi kerja yang dilaksanakan 2 tahun sekali menyebabkan setiap unit kepengurusan yayasan mengalami ketidakmaksimalan dalam pelaksanaan program kerja, Sedangkan saran yang dapat penulis berikan, antara lain; 1) Dalam perekrutan SDM secara eksternal hendaknya lebih diutamakan pelamar berlatar pendidikan perpustakaan, 2) Khusus pada unit perpustakaan hendaknya rotasi kerja diberikan kebijakan khusus, SDM yang di rotasi ke perpustakaan harus berlatar belakang pendidikan perpustakaan terutama untuk Kepala Perpustakaan, 3) Hendaknya dari pengurus pusat yayasan mengadakan pelantihan rutin untuk meng-upgrade kapasitas tenaga kerja tentang perpustakaan yang notabene tidak memiliki basic pendidikan perpustakaan.
Kata kunci: perpustakaan, implementasi, rotasi kerja.