×
ABSTRAK
Latar Belakang : Iritasi Kulit adalah kondisi pada kulit yang muncul akibat kontak berkepanjangan dengan zat kimia tertentu setelah beberapa saat kulit akan mengalami gejala kulit memerah, terasa gatal, mengering dan pecah-pecah. Pada proses industri batik dalam proses pewarnaan menggunakan zat kimia yang mana zat kimia tersebut dapat menyebabkan terjadi iritasi kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor penyebab yang berhubungan dan paling dominan terhadap iritasi kulit yang terjadi pada pekerja bagian finishing pewarnaan Industri Batik Masaran Sragen.
Metode :. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasinal analitik. Penelitian ini dilakukan di Industri Batik Masaran Sragen dengan jumlah sampel sebesar 42 responden. Untuk pengukuran pekerjaan, masa kerja, lama kontak, higiene personal, penggunaan alat pelindung diri menggunakan kuesioner dan untuk pengukuran iritasi kulit pada pekerja dengan menggunakan pemeriksaan dokter spesialis. Uji statistik yang digunakan adalahUji Regresi Logistik menggunakan SPSS versi 22.00
Hasil :Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan iritasi kulit dengan nilaip = 0,009. Ada hubungan signifikan antara masa kerja dengan iritasi kulit dengan p = 0,005. Ada hubungan signifikan antara lama kontak dengan iritasi kulit dengan p = 0,040. Tidak ada hubungan antara higiene personal dengan iritasi kulit dengan p = 0,9. Tidak ada hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan iritasi kulit dengan p = 0,9. Hasil multivariat dengan uji multiple regresi menunjukkan faktor penyebab yang paling berpeluang dengan iritasi kulit adalah lama kontak dengan nilai Odd Ratio 3,5.
Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia, masa kerja, lama kontak dengan iritasi kulit pekerja di industri batik, sementara higiene personal dan penggunaan alat pelindung diri tidak ada hubungan dengan iritasi kulit pekerja industri batik. Hasil multivariat menunjukkan lama kontak adalah faktor yang paling dominan atas terjadinya iritasi kulit pada pekerja industri batik.
Kata Kunci : Usia, masakerja, lama kontak, iritasi kulit.
ABSTRACT
Background: The Skin irritation is a skin condition that appears as a result of prolonged contact with certain chemicals after a while, the skin will experience symptoms of rednes, itch, dry and cracked The purpose of this study is to analyze the factors related causes and most dominant of the skin irritation that occurs on finishing staining section workers at Masaran Sragen Batik Industry.
Methode: This research uses a type of observational analytic research. This research was conducted in Batik Industry Masaran Sragen with the sample of 42 respondents. For the measurement of employment, work period, long of contact, personal hygiene , use of personal protective equipment, for measurement using a questionnaire and skin irritation in workers using spesalis doctor's examination. The statistical test used is the logistic regression test using SPSS version 22:00.
Results: The results showed that there is not significant relationship between age and skin irritation with the p value = 0.009. There is a significant relationship between work period with skin irritation with the p value = 0.005. There is a significant relationship between the duration of contact with the skin irritation with p value = 0.040. There is no relationship between personal hygiene with skin irritation with p value = 0.9. There is no relationship between the using of personal protective equipment with skin irritation with p value = 0.9. The Results of multivariate multiple regression test shows that the most dominant factors causing the skin irritation is prolonged contact with the value of Odd Ratio 3.5.
Conclusion: Based on these results it can be concluded that there is a relationship between age, years of service, long of contact with the skin irritation workers in the batik industry, while personal hygiene and the use of personal protective equipment are not related to skin irritation batik industry workers. Multivariate results showed prolonged contact is the most dominant factor for the occurrence of skin irritation in batik industry workers.
Keywords: Age, years of servic , long of contact, skin irritation