ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu; (1) untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang daur air pada siswa kelas V SDN 1 Pejagoan, (2) untuk meningkatkan pembelajaran IPA tentang daur air pada siswa kelas V SDN 1 Pejagoan, (3) untuk mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang daur air pada siswa kelas V SDN 1 Pejagoan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN 1 Pejagoan yang berjumlah 31 siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa, guru, teman sejawat, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan nontes; observasi, wawancara, catatan harian, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi yang berupa triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif, meliputi; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian; (1) Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut: (a) pendahuluan, (b) perumusan masalah, (c) menyusun hipotesis, (d) mengumpulkan data, (e) menganalisis data, (f) membuat kesimpalan, (g) mengkomunikasikan hasil inkuiri, (h) penutup. (2) Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA tentang daur air dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Penilaian proses belajar siswa pada siklus I sebanyak 66,4%, pada siklus II sebanyak 78,6%, dan pada siklus III sebanyak 91,9%; dan hasil belajar IPA jumlah siswa yang KKM = 70 pada siklus I sebanyak 55,5%, siklus II sebanyak 73,1%, dan siklus III sebanyak 95,2%. (3) Kendala penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai berikut: (a) kurangnya penguasaan guru pada skenario pembelajaran, (b) waktu yang diperlukan dalam percobaan lama, (c) siswa kurang optimal dalam menganalisis data. Solusi dari kendala tersebut yaitu: (a) peneliti memberikan penjelasan yang lebih rinci kepada guru tentang langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing, (b) mengarahkan kepada guru untuk menyediakan waktu yang lebih untuk percobaan, (c) guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam menganalisis data.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang daur air pada siswa kelas V SDN 1 Pejagoan tahun ajaran 2014/2015.
Kata kunci: inkuiri terbimbing, IPA, daur air
ABSTRACT
The objectives of this research are: (1) to describe the steps of implementation of guided inquiry learning model  in improving natural science learning about water cycle for the fifth grade students of SDN 1 Pejagoan, (2) to improve natural science learning about water cycle for the fifth grade students of SDN 1 Pejagoan, and (3) to describe problems and solutions in the implementation of guided inquiry learning model  in improving natural science learning about water cycle for the fifth grade students of SDN 1 Pejagoan.
This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR). This research implemented in three cycle, every cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. Subjects of this research were 31 students in the fifth grade students of SDN 1 Pejagoan. Sources of data were gathered from students, teachers, classmates, and documents. Techniques of collecting data were test and nontest; observation, interview, daily note, and document. Validity of the data used triangulation of techniques and sources. Data were analyzed using qualitative and quantitative data, namely data reduction, data display, and drawing conclusion.
The results of research: (1) the implementation of guided inquiry learning model conducted with the following step: (a) introduction, (b) formulation of problem, (c) making hypotheses, (d) gathering data, (e) analyzing data, (f) making conclusion, (g) communication of inquiry result, (h) closing. (2) The implementation of guided inquiry learning model in natural science learning about water cycle can improve learning process and outcomes of natural science learning. In the assessment of students learning process in the first cycle 66.4%, in the second cycle 78.6%, and in the third cycle 91.9%; and the learning outcomes of natural science learning, the number of students who completed minimum completeness criteria more than 70 was 55.5% in the first cycle, in the second cycle 73.1%, and in the third cycle 95.2%. (3) The problems in the implementation of guided inquiry learning model, namely: (a) the lack of teacher's mastery in the learning scenario, (b) takes longer time for the experiment, (c) students were less optimal in analyzing data. The solution of these problems are: (a) the researcher gives explanation in detail to the teacher about the steps of guided inquiry learning model, (b) directing the teacher to provide more time in doing experiment, (c) teachers provide direction and guided to students in analyzing data.
The conclusion of this research is the implementation of guided inquiry learning model can improve natural science learning about water cycle for the fifth grade students of SDN 1 Pejagoan in the academic year of 2014/2015.
Keyword: guided inquiry, natural science, water cycle