×
ABSTRAK
Rumah merupakan bangunan tempat tinggal manusia. Sebagai bangunan rumah terdiri atas ruang-ruang, seperti kamar mandi, ruang tamu, kamar tidur pribadi, garasi, teras, dapur, ruang ganti pakaian, ruang ibadah, ruang makan, ruang keluarga, bahkan kebun. Sebagai tempat tinggal, rumah didalamnya terdiri atas manusia sebagai penghuninya. Penghuni rumah tersebut adalah satu keluarga yang mana penulis termasuk didalamnya. Anggota keluarga yang lain adalah Ayah, Ibu, Adik perempuan, dan Adik laki-laki. Rumah adalah semua hal diatas, mulai dari anggota keluarga yang lain, bangunannya sendiri, dan semua perabot didalamnya. Didalam rumah semuanya bersinggungan. Seperti Ibu memasak di dapur dan Penulis menonton TV diruang keluarga. Dalam hal ini penulis bersinggungan langsung dengan ruang keluarga dan TV. Hasil dari persinggungan ini menimbulkan rasa yang beragam, seperti sedih, senang, haru, bangga, kangen, marah, dan lain sebagainya menurut kondisi psikologis setiap penghuninya. Perasaan tentang hal-hal tersebut kemudian terekam secara pribadi melalui proses pengindraan menggunakan panca indra penulis, kemudian hasil rekaman panca indra ini disimpan, dan suatu saat hasil rekaman peristiwa tersebut diingat-ingat kembali untuk mengenang suatu peristiwa yang sempat terekam tadi. Ingatan akan kenangan tersebut kemudian diolah menjadi sebuah seri karya lukis dengan dimetaforakannya ke dalam bentuk yang lain, karena ingatan ini bukan saja merupakan rangsang visual, melainkan semua hasil kerja panca indra. Langkah selanjutnya adalah mengabstraksikan hasil metafora. Abstraksi menjadi point penting dalam gagasan penciptaan ini. Abstraksi yang sedemikian jauh, tetapi objek masih dapat dikenali lagi secara bentuknya jika diperhatikan betul-betul. Objek hasil pengabstraksian kemudian dikomposisikan sebagaimana mestinya menurut subjektifitas penulis.
Kata kunci: rumah, perasaan, memori, metafora, abstraksi.