ABSTRAK
Latar belakang : Akibat dari kerja manual dapat meningkatkan terjadinya keluham muskuloskeletal. Terdapat 4 faktor yang dapat meningkatkan timbulnya keluhan muskuloskeletal, salah satunya adalah repetitive motion. Seperti halnya pekerjaan pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesian Tobacco, pekerja mengalami gerakan berulang yang merupakan faktor resiko terjadinya keluhan muskuloskeletal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan  repetitive motion dengan keluhan muskuloskeletal ektremitas atas.
Metode : Jenis penilitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dan besar sampel diperoleh dari rumus uji beda proporsi dan didapatkan besar sampel minimal 49 orang. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan program komputer SPSS versi 18 dengan menggunakan uji statistik korelasi pearson untuk menganalisis antar variabel.
Hasil : Terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p = 0,010 (p  ≤ 0,010) artinya ada hubungan sangat signifikan antara repetitive motion dengan keluhan muskuloskeletal ekstremitas atas. Nilai kekuatan hubungan antar variabel sebesar 0,362 yang berarti kekuatan korelasinya lemah. Untuk nilai koefisien determinan sebesar 13,1% yang berarti sumbangan repetitive motion terhadap keluhan muskuloskeletal ekstremitas atas yaitu sebesar 13,1% sedangkan sisanya 86,9% dipengaruhi oleh faktor lain.
Simpulan : Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara repetitive motion dengan keluhan muskuloskeletal ekstremitas atas pada pekerja pelintingan PT. Djitoe Indonesian Tobacco
Kata kunci :Repetitive Motion, keluhan muskuloskeletal
ABSTRACT
Background :The Impact of manual operation can increase the occurrence of Muscoskeletal Disorder. There are four factors that can increase the occurrence of Muscoskeletal Disorder, and Repetitive Motion is one of them. Just like cigarette rolling workers at PT. Djitoe Indonesian Tobacco, the workers experience repetitive motion that would be a significant factor of Muscoskeletal Disorder. The objective of this research is to find the relationship between Repetitive Motion and Upper Muscoskeletal Extremity Disorder
Method :This kind of research is observational analytic with cross sectional approach. The sampling technique used in this research is simple random sampling and the amount of the sample is determined by proportion different test formula. The amount of the sample obtained from the formula is 49 at minimum. Data processing and analysis was done using computer program SPSS version 18 with correlation statistic test Pearson for inter-variable analysis.
Result :Valuable relation was found with value p = 0,010 (p ≤ 0,010) which means there is a significant relationship between Repetitive Motion and Upper Muscoskeletal Extremity Disorder. The inter-variable relationship strength value is 0.362 which implies that the correlation is weak. For the determinant coefficient, it has the value of 13,1 %. The value shows that repetitive motion only give 13.1% contribution to Upper Muscoskeletal Extremity Disorderand the other 86,9% is affected by other factors.
Conclusion :Significant relation was found between Repetitive Motion and Upper Muscoskeletal Extremity Disorderon cigarette rolling worker at PT. Djitoe Indonesian Tobacco.
Keywords : Repetitive Motion, Muscoloskeletal Disorders.