×
ABSTRAK
Penyakit ginjal merupakan kondisi dimana terjadi penurunan fungsi ginjal dalam menyaring racun dalam tubuh melalui peredaran darah. Di Indonesia, sebagian besar penderita ginjal melakukan terapi hemodialisis dengan jumlah pasien hemodialisis yang meningkat mencapai angka 35% setiap tahunnya. Berdasar pada kasus tersebut, Klinik Hemodialisis PMI Kota Surakarta didirikan untuk dapat memberikan pelayanan hemodialisis kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dalam memberikan pelayanan, Klinik Hemodialisis harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan pasien. Pada penelitian sebelumnya telah ditemukan error dalam pelaksanaan hemodialisis yang berpotensi dapat membahayakan pasien. Error tersebut diantaranya menyebabkan adanya ketidaknyamanan, kualitas darah yang tidak optimal, cedera, dan kerusakan syaraf. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan agar dapat mendeteksi, memprediksi, dan menganalisis potensi error yang dapat terjadi dalam pelaksanaan hemodialisis di Klinik Hemodialisis.Penelitian ini dimulai dari identifikasi prosedur hemodialisis menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA) sebagai input dalam menginvestigasi (mendeteksi, memprediksi, dan menganalisis) dengan menggunakan Predictive Use Error Analysis (PUEA). Penelitian ini menghasilkan 12 error yang terdiri dari 7 error dengan level risiko tinggi dan 5 error dengan level risiko rendah. Error yang mempunyai level risiko paling tinggi disebabkan oleh adanya pasien yang merasa tidak nyaman pada saat dilakukan hemodialisis. Oleh karena itu, penelitian ini menghasilkan usulan yaitu membuat pasien lebih tenang pada saat perawat melakukan hemodialisis.
Kata Kunci: use error, hemodialisis, HTA, PUEA, risk analysis
ABSTRACT
Kidney disease is kidneys function impairment in filtering toxic and some other waste through the blood flow. In Indonesia, most of kidney disease patients carry on Hemodialysis therapy with the number of the hemodialysis patients are increasing by 35% every year. By the case, one health care provider Hemodialysis Clinic of Surakarta City Indonesian Red Cross has been found to give hemodialysis service to people who need it comprehensively. According to the rule in health care services especially in hemodialysis, the provider must ensure its patients health and safety. In other case, there were identified errors within hemodialysis execution which potentially put the patients in danger such as inconveniences, non-optimal blood quality, injuries, and neural damages. The research is conducted to detect, predict and analyze potential errors that may happen within hemodialysis execution in Hemodialysis Clinic. The research begins from the identification of hemodialysis procedures using Hierarchical Task Analysis (HTA) to the investigation (detection, prediction and analysis) of error using Predictive Use Error Analysis (PUEA). The result brings 12 errors that consist of 7 errors with high-risk level and the rests are errors with low-risk level. The errors that have highest level of risk are caused by the unexpected action of the patient while the nurse performed the operation. Therefore, the research recommends an error prevention strategy to design an organizational policy that is capable to drive the patient to be more relax while the nurse executes the operations in hemodialysis execution.
Keywords: use error, hemodialysis, HTA, PUEA, risk analysis