×
ABSTRAK
Latar Belakang : Industri tekstil adalah salah satu industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia, untuk meningkatkan produksinya banyak industri tekstil yang menerapkan sistem shift kerja. Rutinitas harian seseorang dapat mempengaruhi pola tidur dan kualitas tidur. Individu yang bekerja bergantian seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Selain shift kerja, pekerja tekstil juga terpapar kebisingan yang berasal dari mesin yang digunakan. Kebisingan dapat menyebabkan dampak non pendengaran seperti, susah tidur, mudah emosi dan ganguan kosentrasi yang memungkinkan dapat menimbulkan kecelakaan kerja Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur pekerja shift yang terpapar kebisingan pada bagian Sewing Garmen PT. Dan Liris Sukoharjo.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Populasi adalah seluruh pekerja bagian sewing garmen yang berjumlah 120 pekerja. Penelitian ini menggunakan sound level meter untuk mengukur intensitas kebisingan dan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur pekerja. Teknik analisis data yang digunakan untuk uji beda Mann-Whitney dan uji korelasi Spearman.
Hasil : Berdasarkan hasil uji perbedaan terdapat perbedaan kualitas tidur pekerja shift, dengan nilai p sebesar 0,001525 (p<0.05) dan terdapat hubungan antara intensitas kebisingan dengan kualitas tidur dengan nilai p sebesar 0,002 (p<0.05).
Simpulan : Terdapat perbedaan kualitas tidur pekerja shift yang terpapar kebisingan pada bagian sewing garmen PT. Dan Liris Sukoharjo.
Saran : Perusahaan mendesain rotasi shift kerja pekerja sehingga pekerja dapat memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan penyesuaian terhadap shift selanjutnya dan melakukan rotasi penempatan pekerja agar tidak terpapar kebisingan terus-menerus.
Kata Kunci : shift kerja, intensitas kebisingan, kualitas tidur
ABSTRACT
Background : Textile industry is growing rapidly in Indonesia, for production increase lot of the textile industries implement work shift system. A person's daily routine can affect sleep patterns and sleep quality. Individuals who work on shift often have difficulty on the changes of sleep schedules. Besides work shift, textile workers are also exposed by the noise which is coming from the machines that used. Noise can cause non-auditory effects such as insomnia, easy emotion and concentration disorders that can cause workplace accidents This study aims to determine the difference of shift workers’ sleep quality which exposed by noise in the sewing garment department PT. Dan Liris Sukoharjo.
Methode : This study was an analytic survey with cross sectional design. The sampling technique used was simple random sampling. The population was the workers of garment sewing section which has 120 workers. This study used sound level meter to measure the noise intensity and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) to measure workers’ sleep quality. Bivariate analysis techniques used Mann-Whitney test and Spearman Correlation test.
Result : Based on the test results there was difference of shift workers’ sleep quality with p value 0.001525 (p <0.05) and correlation between noise intensity with sleep quality with p value of 0.002 (p <0.05).
Conclusion : There was difference of shift workers’ sleep quality which exposed by noise in the sewing garment department PT. Dan Liris Sukoharjo.
Recommendations : Company does shift work rotation so the workers have times for rest and suitabling their sleep schedule to the next work shift and rotation of worker’s work position so the workers don’t exposured noise continuously.
Keywords:Work Shift, Noise Intensity, Sleep Quality