×
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) implementasi nilai pancasila yang ada pada pasar jumat dalam mewujudkan kemandirian terhadap pedagang kaki lima, (2) implikasi nilai sosial dengan kemandirian ekonomi kerakyatan pada pasar jumat di kabupaten karanganyar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari informan, tempat, peristiwa dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara, observasi serta analisis dokumen. Guna memperoleh validitas data digunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. teknik analisis data dengan model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1) Pengumpulan Data, (2) Reduksi Data, (3) Sajian Data, (4) Pengambilan Kesimpulan. Adapun prosedur penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Tahap Pra Penelitian, (2) Tahap Pekerjaan Lapangan, (3) Tahap Analisis Data, (4) Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Dinas Pertanian Karanganyar berperan dalam mensosialisasikan nilai pancasila bagi pedagang kaki lima agar dapat mengembangkan usahanya. Dinas Pertanian Karanganyar telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan pedagang kaki lima dalam usaha produksi barang dagangnya, memberikan kebebasan memilih dan memutuskan bagi pedagang dalam menjalankan usahanya, membangkitkan kemandirian para pedagang dan menciptakan hubungan saling menguntungkan diantara pedagang, pasar jumat , pemerintah dan pihak swasta. Adapun bentuk nilai-nilai pada pasar jumat terhadap pedagang kaki lima yang dilakukan oleh pengurus pasar jumat antara lain Nilai sosial dan Nilai budaya. (2) Implikasi dari nilai Pancasila yang ada di pasar jumat karanganyar dalam pemahaman nilai sosial dan budaya untuk pedagang kaki lima di Kabupaten Karanganyar yaitu dapat membantu mewujudkan kemandirian ekonomi kerakyatan di Kabupaten karanganyar, pembangunan mulai terfokus pada rakyat miskin yang umumnya tinggal di pedesaan. Namun, kemandirian ekonomi kerakyatan tersebut belum dapat dikatakan terwujud secara sepenuhnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa hambatan dalam proses penyuluhan para pedagang dan proses mewujudkan kemandirian ekonomi kerakyatan itu sendiri.
ABSTRACT
The objective of research was to find out: (1) the implementation of Pancasila (Five Principles) value existing in Pasar Jumat(Friday Market) in manifesting the independency of street sellers, and (2) the implication of social values with populist economic independency on Pasar Jumat in Karanganyar Regency.
This study was a qualitative research. The type of study employed was descriptive qualitative research. The data source derived from informant, place, event, and document. The sampling technique used was purposive sampling. Techniques of collecting data used to obtain and to organize research data were interview, observation and document analysis. To validate data, data and method triangulations were used. Technique of analyzing data employed was an interactive model of analysis encompassing: (1) data collection, (2) data reduction, (3) data display, and (4) conclusion drawing. The procedure of research included: (1) Pre-research, (2) field study, (3) Data analysis, and (4) research report writing stages.
Considering the result of research, the following conclusions could be drawn. (1) Karanganyar Farming Office contributed to socializing the values of Pancasila for the Street Sellers to develop their business. Karanganyar Farming Office had attempted to improve the street sellers’ ability in their merchandise production business, to give them discretionary of selecting, and of making decision in running their business, to generate the sellers’ independency, and to establish mutually benefiting relationship between sellers, Pasar Jumat management, government, and private. The form of values in Pasar Jumatimplanted to social and cultural values. (2) The Implication of Pancasila values existing in Pasar Jumat Karanganyar in understanding of social and cultural values to the street sellers in Karanganyar Regency was that it helped realize the populist economic independency in Karanganyar Regency, so that the development started to focus on poor people living in rural areas. However, populist economic independency could not be stated as manifested completely. It was because there were still some obstacles in the process of educating the sellers and of realizing the populist economic independency itself.