×
wanita di seluruh dunia. Penyakit kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia sebesar 0,8% atau sekitar 98.692 penduduk Data Dinkes Banyuwangi (2013) menunjukkan penderita kanker serviks mencapai 80-100 penderita per tahunnya, sedangkan tahun 2014 hanya terdapat 74 wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan skrining. Jumlah wanita usia subur di Wilayah Puskesmas Tegaldlimo kurang lebih 9.042 orang. Kesadaran perempuan Indonesia untuk melakukan skrining masih sangat rendah. Cakupan deteksi dini di Indonesia kurang dari lima persen sehingga banyak kasus kanker serviks ditemukan sudah pada stadium lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk menunjukkan hubungan persepsi kerentanan individu, keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan penggunaan skrining IVA pada wanita usia subur.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Besar sampel sebanyak 140 wanita usia subur di wilayah Puskesmas Tegaldlimo. Alat pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan Chi Square dan regresi logistik ganda.
Hasil menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan positif persepsi kerentanan terhadap penggunaan skrining IVA (OR= 5,17; CI=95%; 1,64 hingga 16,32; p = 0,005); (2) persepsi keseriusan penyakit dengan penggunaan skrining IVA (OR= 4,21; CI=95%; 1,44 hingga 12,30; p = 0,009); (3) persepsi manfaat dengan penggunaan skrining IVA (OR= 5,37; CI=95%; 1,59 hingga 18,11; p = 0,007); (4) terdapat hubungan negatif persepsi hambatan dengan penggunaan skrining IVA (OR= 0,21; CI=95%; 0,07 hingga 0,65 p = 0,007); (5) terdapat hubungan persepsi kerentanan individu, keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan penggunaan skrining IVA.
Kesimpulan: persepsi kerentanan individu, keseriusan penyakit, manfaat berhubungan positif, sedangan hambatan berhubungan negatif dengan penggunaan skrining IVA pada wanita usia subur