Latar belakang: Sustainable development goals merupakan kelanjutan programmilleniumdevelopmentgoals yang dibuat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Salah satu targetyang harus dicapai adalah menurunkan angka kematian ibu dengan kesetaraan genderterhadap kesehatan seksual, reproduksi dan hak-hak reproduksi. Penurunan angkakematian tersebut salah satunya dengan pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakitpada ibu hamil berisiko tinggi guna memperbaiki kesehatan dan mencegah ibu danjanin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanpengambilan keputusan rujukan kerumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di KabupatenKaranganyar.Metode penelitian: Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan pendekatanfenomenologis. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gondangrejo KabupatenKaranganyar dengan lima pasang informan. Teknik yang dugunakan dalampengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Analisis yang digunakanadalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif.Hasil: Akses dan kontrol kegiatan dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakitpada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan, pemeriksaankehamilan, dan informasi istri lebih dominan memiliki akses, namun istri tidak memilikicontrol sedangkan pada tabungan dan persiapan persalinan suami lebih dominan dalammemiliki akses dan kontrol. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan rujukanke rumah sakit yaitu pada faktor pengetahuan kehamilan berisiko tinggi, istri lebihdominan sedang untuk faktor sikap, persepsi, dan ekonomi, suami lebih dominan.Pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil risiko tinggi di dalamkeluarga dalam perspektif gender mayoritas dengan tingkat otomatis, kategori empirisdan jenis pribadi yang dominan dimiliki suami.Kesimpulan: Peran istri dan suami dalam rumah tangga untuk pengambilan keputusanrujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender masihmenekankan pada budaya patriaki pada sebagian masyarakat di Indonesia khususnya diJawa.