ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui 1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik, DL dengan pendekatan saintifik atau pembelajaran langsung pada materi segiempat, 2) manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki kecemasan belajar matematika tinggi, sedang atau rendah pada materi segiempat, 3) pada masing-masing tingkat kecemasan belajar matematika siswa, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung, PBL dengan pendekatan saintifik atau DL dengan pendekatan saintifik pada materi segiempat, 4) pada masing-masing model pembelajaran (langsung, PBL dengan pendekatan saintifik dan DL dengan pendekatan saintifik) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kecemasan belajar matematika tinggi, sedang atau rendah pada materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP di Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 299 siswa dengan rincian 99 siswa untuk kelas kontrol dan 100 orang untuk kelas eksperimen 1 dan 100 orang untuk kelas eksperimen 2. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket tingkat kecemasan belajar matematika siswa. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan angket tingkat kecemasan belajar matematika terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20, sedangkan uji reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Daya pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji keseimbangan menggunakan uji Anava satu jalan, dengan   diperoleh kesimpulan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Dengan   diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut (1) Siswa yang dikenai model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran DL dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung. Siswa yang dikenai model pembelajaran PBL dengan saintifik dan model pembelajaran DL dengan pendekatan saintifik mempunyai prestasi belajar matematika yang sama. (2) Siswa dengan tingkat kecemasan rendah memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan tingkat kecemasan sedang dan tinggi. Siswa dengan tingkat kecemasan sedang memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan tingkat kecemasan tinggi. (3) Pada masing-masing kelompok tingkat kecemasan siswa, model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran DL dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi yang lebih baik dari model pembelajaran langsung, model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran DL dengan pendekatan saintifik. (4) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan tingkat kecemasan rendah mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan tingkat kecemasan sedang dan tinggi, siswa dengan tingkat kecemasan sedang memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan tingkat kecemasan tinggi.
Kata kunci: Langsung, PBL, DL, Pendekatan Saintifik, Kecemasan Belajar Matematika
ABSTRACT
The aims of this research were to determine 1) Which model produces better mathematics learning outcome, PBL learning model with scientific approach, DL with a scientific approach or direct learning in rectangular, 2) Which has better mathematics learning outcome, students who have high, medium or low anxiety mathematics learning on the topic of rectanguler, 3) at each level of students' mathematics learning anxiety, which one has the better mathematics learning outcome. Is it the students who were taught by direct learning model, or PBL with a scientific approach or DL with a scientific approach on the topic rectanguler, 4) in each learning model (direct, PBL with a scientific approach and the DL with a scientific approach), Which gives better mathematics learning outcome, students with high, medium or low mathematics learning anxiety on topic of rectangular in the 7th graders of Junior High Schools throughout Banyumas Regency in the school year of 2014/2015.
This was a quasi-experimental research with 3x3 factorial design. The population of this research was all 7th grade students of junior high schools in Banyumas. The samples were students at SMP N 1 Patikraja, SMP N 2 Patikraja, and SMP N 2 Kalibagor. The samples were taken by using stratified cluster random sampling technique. There were 299 students’ samples in this research, 99 of them acted as control class, another 100 as 1st experimental class, and the other 100 as 2nd experimental class. The instruments utilized in the process of collecting data were standard math test and questionnaire inquiring students’ level of anxiety when they learn mathematics. Prior to being used in the collection of data, the instruments were tried first by counselor to measure their validity. Reliability test on the test instrument was done using KR-20 formula. Reliability test on the questionnaire instrument was done using Cronbach Alpha formula. Differential tests and internal consistency of the questionnaire used the product moment correlation formula of Karl Pearson. Balance test used one way ANOVA test, it could be concluded that the experimental group and the control group in balance. Prerequisite test including normality test usied the test method of Lilliefors and homogeneity test used Bartlett method. It could be concluded that the sample came from a normal distributed population and homogeneous.
Based on the results of research and discussion, it was concluded that (1) The students receiving PBL with scientific approach to DL with scientific approach achievement than those receiving direct learning model. The students receiving PBL with scientific approach and DL with scientific approach had the same learning outcome. (2) Students with lower levels of mathematics anxiety learning had better learning outcome than students with medium and high anxiety level. Students’ learning anxiety level on math was better in their learning outcome than students with high levels of learning anxiety mathematics. (3) In each group, the anxiety level of students learning mathematics, learning model PBL with scientific approach and learning model DL with scientific approach provides better performance than direct learning model, learning model PBL with scientific approach produces the same learning outcome with learning model DL with scientific approach. (4) In each of the learning model, students with lower levels of anxiety level of mathematics learning outcome had better math outcome than students with medium and high math anxiety level learning, students learn math anxiety levels were to have better learning outcome than students with high levels of anxiety learn mathematics.
Keywords: Direct, PBL, DL, Scientific Approach, Math Anxiety Learning