ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) meningkatkan kemampuan kognitif pada siswa X MIPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 melalui penerapan blended learning. (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa X MIPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 melalui penerapan blended learning.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classrroom action research) dengan model Kemmis-Taggart dan kolaboratif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus diawali dengan tahap persiapan kemudian tahap pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa X MIPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 36 siswa. Data diperoleh dari kajian dokumen, tes, wawancara, angket dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) Kemampuan kognitif siswa meningkat dari tahap pra-siklus sebesar 5,56% menjadi 86,11% di akhir siklus II. (2)Kemampuan pemecahan masalah mengalami peningkatan di tiap aspeknya. Pada aspek deskripsi berguna, tahap prasiklus menunjukkan ketercapaian sebesar 44.44 % pada akhir siklus II sebesar 67.78 %. Aspek pendekatan fisika, tahap prasiklus sebesar 19.44 %, pada siklus II menjadi 65.49%. Aspek penerapan khusus fisika, yang awalnya 14.44 % pada tahap prasiklus dan menjadi 73.33% pada akhir tahap siklus II. Untuk aspek prosedur matematis, tahapan prasiklus menghasilkan ketercapaian sebesar 22.22 % dan menjadi 81.54 % pada akhir siklus II. Sedangkan pada aspek tahapan berpikir logis, kemampuan pemecahan masalah di tahap prasiklus adalah 21.11 % menjadi 74.81% di akhir siklus II.
Kata kunci : blended learning, kognitif, pemecahan masalah
ABSTRACT
The purpose of this research are: (1) improving cognitive aspect of X MIPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in 2014/2015 academic year students by implementing blended learning. (2) improving problem solving ability of X MIPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in 2014/2015 academic year students by implementing blended learning.
This research was a classroom action research held in two cycles by using Kemmis-Taggart and collaborative model. Each cycle began with preparation stage, then implementation stage which consist of planning action, realizing action, observation and reflection. The subject of this research was 36 students of X MIPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in 2014/2015 academic year. Data was collected through document review, test, interview, questionnaire, and observation. The technique of data analysis could be qualitative and quantitative data analysis.
Based on this research, could be concluded that : (1) The students’ cognitive aspect improved from pre-cycle stage 5,56%, became 86,11% in the end of second cycle. (2) The students’ problem solving ability improved in every aspects. In useful description aspect, pre-cycle stage reached 44,44% and became 67,78% in the end of second cycle. Physics approach aspect improved from the number 19,44% in pre-cycle stage became 65,49% in the second cycle. In specific application of physics aspect improved from 19,44% in pre-cycle stage became 73,33% in second cycle. Mathematical procedure aspect improved from 22,22% and became 81,54% in second cycle. For logical progression aspect, the number of percentage improved from 21,11% became 74,81% in the end of second cycle.
Keywords : blended learning, cognitive, problem solving