×
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menjelaskan peran pedagang ditinjau dari
bentuk perannya melalui program Bank Sampah dalam mewujudkan kesadaran lingkungan
hidup. (2) Memberi sumbangan dalam dunia pendidikan terkait kompetensi dasar
“Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”
bahwa pengelolaan lingkungan hidup juga didasarkan atas sila-sila yang terdapat dalam
Pancasila.
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Sumber data yang digunakan adalah informan, peristiwa atau aktivitas dan dokumen. Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Analisis data menggunakan
analisis interaktif, yaitu : (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data dan (4)
penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian. Prosedur penelitian menggunakan langkahlangkah
yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan lapangan, (3) analisis data dan (4)
tahap penyusunan laporan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang mengalami kegagalan peran dalam
menjalankan Program Bank Sampah, hal ini terjadi di semua lapisan baik yang menjadi
nasabah maupun pengurus Paguyuban Bank Sampah Manunggal. Hal ini dikarenakan
sebagian pedagang yang menjadi pengurus terbentur oleh kepentingan pribadi yang saling
bertentangan, di satu sisi ingin memajukan Program Bank Sampah, di sisi lain juga harus
berdagang untuk mendapatkan penghasilan agar kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sedangkan
Program Bank Sampah sendiri juga memiliki kekurangan, yaitu hanya bisa menerima sampah
kering. Sehingga hal tersebut menyulitkan pedagang lain untuk berperan, seperti pedagang
ikan, daging dan sayur karena jumlah sampah kering mereka jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan sampah basah. Sampah kering yang diterima oleh Paguyuban Bank Sampah
Manunggal pada akhirnya juga akan di jual lagi ke pengepul. Sehingga terkesan Paguyuban
Bank Sampah tersebut hanya sebagai penyalur sampah kering, bukan pengolah ataupun
pemanfaat. Padahal pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan konsep 3R yaitu reduce
(mengurangi sampah), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang sampah).
Sedangkan implikasinya terhadap kompetensi dasar tersebut adalah perlunya penghayatan
nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam hal ini
Program Bank Sampah sebagai bentuk kegiatan pengelolaan lingkungan hgidup sudah
terbentuk berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Namun pedagang yang berperan dalam program
tersebut, sikap dan perilakunya belum menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Kata kunci: Peran pedagang, Program Bank Sampah, Kesadaran lingkungan hidup
ABSTRACT
The purpose of this study was to (1) Determine the role of traders in terms of the
shape of its role through the program Garbage Bank in realizing environmental awareness.
(2) Contribute in education related to basic competence "Living the values of Pancasila in the
life of society, nation and state" that environmental management is also based on the precepts
contained in the Pancasila.
This study used a form of descriptive qualitative research. The data used is an
informant, event or activity and documents. The sampling technique used was purposive
sampling. Data collection techniques used were interviews, observation and document
analysis. Analysis of data using interactive analysis, namely: (1) data collection, (2) data
reduction, (3) data display and (4) conclusion. Research procedures. Research procedures
using the steps are: (1) preparation, (2) field implementation phase, (3) data analysis and (4)
the stage of preparation of the report.
The results showed that the role of the merchant through the Waste Bank Program has
not done well because of the lack of awareness of traders to mengelolaan waste and preserve
the environment. In addition Garbage Bank Manunggal which is the pioneer of Waste Bank
Program only accept dry waste only, it is difficult for most other traders automatically to play
in it, because it has mostly wet garbage. While the shape of the role carried out by members
of Manunggal Garbage Bank, among others: (1) Waste Bank Director in charge of regulating
and controlling the course of all activities of the organization Waste Bank, giving and also
issued a policy for the development of Waste Bank Manunggal through board meetings, (2)
Teller charge of receiving , noting the amount of dry waste that is deposited by a customer in
the passbook and distribute the proceeds to the customer if requested and (3) the Customer's
duty to sort dry waste and wet waste and dry waste which can be directly deposited to the
Bank Trash Manunggal. Once weighed, then dikalkusi appropriate weight and type of waste.
Proceeds from sales of the tube or can be taken directly as desired customers. While the
implications for the basic competence is the need for appreciation of the values of Pancasila
in any environmental management activities.
Keywords: Role of traders, Garbage Bank Program, Environmental awareness