ABSTRAKTerdapat beberapa masalah yang umumnya dihadapi oleh pelaku KUMKMseperti produktivitas rendah, akses permodalan dan pasar yang terbatas, sertapenurunan share ekspor UMKM. Oleh karena itu diperlukan upaya pemberdayaanuntuk mengatasi masalah tersebut. Di Surakarta, salah satu upaya yang dilakukanadalah dengan penguatan kelembagaan yaitu membentuk Badan Usaha MilikMasyarakat. Dewasa ini, baru terdapat satu BUMM yang bernama PT. SejahteraInsan Perempuan (PT. SIP) yang sekaligus menjadi pilot projectpembentukanBUMM di Surakarta. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiproses pemberdayaan dalam pembentukan BUMM PT. SIP.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan studi kasusdan pemilihan informan dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumen. Validitas datadilakukan dengan trianggulasi sumber. Teknik analisis yang digunakan adalahmodel analisis interaktif Miles and Huberman.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakatdalam pembentukan BUMM PT. SIP telah dilakukan melalui beberapa tahap. 1).Pada tahap pertama yaitu pemungkinan dilakukan dengan identifikasi daninventarisasi KUMKM potensial. 2). Tahap penyadaran dilakukan dengansosialisasi pada seluruh sentra/klaster di Surakarta. 3). Tahap pengkapasitasandilakukan mulai dari penetapan pendiri dan pengurus, fit and propper test,pelatihan, pengurusan perijinan, kejelasan visi misi, struktur organisasi danstrategi bisnis, serta adanya kerangka dasar BUMM dan pembuatan AD BUMMPT. SIP. 4). Tahap pemberian daya dilakukan dengan memberikan input berupadana untuk biaya notaris dan bantuan alat pemotong sampah,MOU denganUnilever,serta terbentuknya BUMM PT. SIP itu sendiri.5). Tahap perlindungandilakukan dengan memberikan kewenangan penuh pada BUMM PT. SIP untukmenjalankan lembaganya, menekankan jalinan kemitraan dan keterbukaanterhadap sentra/ klaster untuk membentuk BUMM, dan adanya pendampingan danmonev. Masih terdapat beberapa kelemahan dalam proses tersebut yaitu pelatihanyang hanya berupa pemahaman pembentukan, alat yang diberikan tidak diiringidengan pelatihan, masih perlu dukungan untuk peningkatan pemasaran.Kata Kunci : Pemberdayaan, BUMM.ABSTRACTThere are several problems commonly faced by actors KUMKM such aslow productivity, access to capital and limited market, as well as the decline in theexport share of SMEs. Therefore, it is necessary empowerment to resolve theissue. In Surakarta, one of the efforts is the institutional strengthening of BadanUsaha Milik Masyarakat. Today, there are only one BUMM named PT. SejahteraInsan Perempuan (PT, SIP) that once a pilot project BUMM formation inSurakarta. Therefore, this study purpose is to know process of empowerment inthe formation BUMM PT. SIP.This research is a qualitative descriptive with case study and the selection ofinformants purposively. Data collection techniques used were interviews,observation and documents. The validity of the data is done by triangulation ofsources. The analysis technique used is an interactive model of Miles andHuberman.These results indicate that the process of community empowerment in theformation BUMM PT. SIP has been done in several stages. 1). In the first phase,namely enabling done with the identification and inventory of potential KUMKM.2). Phase awareness conducted with socialization at all centers / clusters inSurakarta. 3). Capacityble phase carried out from the establishment of thefounders and administrators, fit and propper test, training, licensing arrangements,clarity of vision, mission, structure organization and business strategy, as well asthe basic framework BUMM and manufacture AD BUMM PT. SIP. 4). Phasepowering done by providing input in the form of funds for notary fees and helpcutlery bins, MOU with Unilever, as well as the formation of BUMM PT. SIPitself. 5). Phase protection is done by giving full authority to BUMM PT. SIP torun the institution, emphasizing partnership and openness towards the center /cluster to form BUMM, and the assistance and monitoring and evaluation. Thereare still some weaknesses in the process of training is the only form ofunderstanding estabilishment, given the tools are not accompanied by training,still need support for increased marketing.Key Word : Empowerment, BUMM.