ABSTRAKGrebeg Sudiro lahir sebagai budaya baru di Kota Surakarta. Festival pembauranuntuk memperingati tahun baru Imlek ini dibuat oleh masyarakat Kelurahan Sudiroprajan,Kelurahan Jebres, Kota Surakarta pada tahun 2007 silam. Kehidupan antaretnis masyarakatSudiroprajan yang harmonis menjadikan daerah Sudiroprajan aman dan nyaman untukditinggali, bahkan disebut sebagai kawasan Pecinan di Surakarta. Tradisi Jawa dan Tionghoasebagai dua etnis besar penyusun masyarakat Sudiroprajan dipadukan dengan sangat baikdalam Grebeg Sudiro. Tidak hanya kebudayaan dari Sudiroprajan, namun seiring denganberkembangnya ide para penggagas Grebeg Sudiro, akhirnya juga turut menggabungkanbudaya-budaya lain dari beberapa daerah di luar Surakarta.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif, yaitu dimanapeneliti menjelajah perayaan Grebeg Sudiro dan melakukan observasi secara langsung padasaat perayaan untuk melihat simbol-simbol yang tampak dalam perayaan. Kemudian untukmelengkapi data yang tidak mampu diperoleh melalui observasi, peneliti melakukanwawancara dengan beberapa narasumber yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian.Minimnya buku dan literatur pendukung serta banyaknya orang yang belum mengetahuitentang Grebeg Sudiro menjadi alasan yang kuat mengapa penelitian ini penting untukdilakukan, sehingga penelitian ini mampu dijadikan dasar untuk penelitian yang lebihmendalam selanjutnya. Penelitian ini sangat erat hubungannya dalam Ilmu Komunikasi,khususnya Komunikasi Antarbudaya. Komunikasi antarbudaya sangat diperlukan dewasa iniuntuk mewujudkan kehidupan yang damai di dunia ini.Grebeg Sudiro adalah perayaan untuk menyambut Imlek yang didalamnyaterkandung pesan-pesan dari masyarakat Sudiroprajan bagi persatuan masyarakat di KotaSurakarta. Grebeg Sudiro merupakan alat untuk mengkomunikasikan pesan-pesan darikomunikator (masyarakat Sudiroprajan) kepada komunikan (masyarakat Surakarta). PesanGrebeg Sudiro dikomunikasikan melalui simbol-simbol komunikasi, seperti gunungan,jodang karya seni, pawai kesenian, dan tematik tahunan Grebeg Sudiro. Simbol gununganmengkomunikasikan ucapan syukur, jodang karya seni mengkomunikasikan kerukunanantaragama, pawai kesenian mengkomunikasikan persatuan rasial, dan tema tahunan yangdiusung mengkomunikasikan kebhinekaan. Keempat simbol komunikasi tersebut terangkaidalam rangka persatuan masyarakat di Kota Surakarta.*Kata kunci : Studi Eksploratif, Pesan, Grebeg Sudiro, Komunikasi Antarbudaya.ABSTRACTGrebeg Sudiro is a new culture in Surakarta. This assimilation festival is to celebrateChinese New Year from Sudiroprajan, Jebres, Surakarta, in 2007. Harmonious interethnic lifeat Sudiroprajan make Sudiroprajan safe and comfortable place to live. Sudiroprajan called asthe Chinatown of Surakarta. Javanese and Chinese tradition combined in Grebeg Sudiro.Along with the development of the idea of Grebeg Sudiro initiators, not only showsSudiroprajan’s culture, but also they were incorporated other cultures of some areas outsideSurakarta.The method that used in this study is an exploratory method, which is the researcherexploring Grebeg Sudiro celebration and did an observation at the time of the celebration tolook the communication symbols of the celebration. Then to complete the data were not ableto be obtained through observation, the researchers conducted interviews with several sourcesappropriate to answer the research question. The lack of books and other literature as well asthe many people who do not know about Grebeg Sudiro become a reason why this research isimportant to do, so this research shall be the basic information for other research. Thisresearch is closely related in Communication Science, especially InterculturalCommunication. Intercultural communication is now an important case to realize a peacefullife in this world.Grebeg Sudiro is a celebration to welcoming Chinese New Year therein containedmessages from Sudiroprajan society for Surakarta people. Grebeg Sudiro is a media tocommunicate messages from communicator (Sudiroprajan society) to communicant(Surakarta people). The messages of Grebeg Sudiro communicated by forth symbols ofcommunication, such gunungan, jodang karya seni or jodang of artwork, parade of art, andthemes of Grebeg Sudiro. Gunungan communicate expression of thanks be to God, jodangkarya seni communicate harmonious of inter-religion, parade of art communicate racial unity,and themes of Grebeg Sudiro communicate diversity. That forth symbols of communicationmade in order to Surakarta’s people unity.Key words: Exploratory Study, Message, Grebeg Sudiro, Intercultural Communication.