Penulis Utama : Raffa Widyaningsih
NIM / NIP : D0211082
×

ABSTRAK
Grebeg Sudiro lahir sebagai budaya baru di Kota Surakarta. Festival pembauran
untuk memperingati tahun baru Imlek ini dibuat oleh masyarakat Kelurahan Sudiroprajan,
Kelurahan Jebres, Kota Surakarta pada tahun 2007 silam. Kehidupan antaretnis masyarakat
Sudiroprajan yang harmonis menjadikan daerah Sudiroprajan aman dan nyaman untuk
ditinggali, bahkan disebut sebagai kawasan Pecinan di Surakarta. Tradisi Jawa dan Tionghoa
sebagai dua etnis besar penyusun masyarakat Sudiroprajan dipadukan dengan sangat baik
dalam Grebeg Sudiro. Tidak hanya kebudayaan dari Sudiroprajan, namun seiring dengan
berkembangnya ide para penggagas Grebeg Sudiro, akhirnya juga turut menggabungkan
budaya-budaya lain dari beberapa daerah di luar Surakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif, yaitu dimana
peneliti menjelajah perayaan Grebeg Sudiro dan melakukan observasi secara langsung pada
saat perayaan untuk melihat simbol-simbol yang tampak dalam perayaan. Kemudian untuk
melengkapi data yang tidak mampu diperoleh melalui observasi, peneliti melakukan
wawancara dengan beberapa narasumber yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian.
Minimnya buku dan literatur pendukung serta banyaknya orang yang belum mengetahui
tentang Grebeg Sudiro menjadi alasan yang kuat mengapa penelitian ini penting untuk
dilakukan, sehingga penelitian ini mampu dijadikan dasar untuk penelitian yang lebih
mendalam selanjutnya. Penelitian ini sangat erat hubungannya dalam Ilmu Komunikasi,
khususnya Komunikasi Antarbudaya. Komunikasi antarbudaya sangat diperlukan dewasa ini
untuk mewujudkan kehidupan yang damai di dunia ini.
Grebeg Sudiro adalah perayaan untuk menyambut Imlek yang didalamnya
terkandung pesan-pesan dari masyarakat Sudiroprajan bagi persatuan masyarakat di Kota
Surakarta. Grebeg Sudiro merupakan alat untuk mengkomunikasikan pesan-pesan dari
komunikator (masyarakat Sudiroprajan) kepada komunikan (masyarakat Surakarta). Pesan
Grebeg Sudiro dikomunikasikan melalui simbol-simbol komunikasi, seperti gunungan,
jodang karya seni, pawai kesenian, dan tematik tahunan Grebeg Sudiro. Simbol gunungan
mengkomunikasikan ucapan syukur, jodang karya seni mengkomunikasikan kerukunan
antaragama, pawai kesenian mengkomunikasikan persatuan rasial, dan tema tahunan yang
diusung mengkomunikasikan kebhinekaan. Keempat simbol komunikasi tersebut terangkai
dalam rangka persatuan masyarakat di Kota Surakarta.
*Kata kunci : Studi Eksploratif, Pesan, Grebeg Sudiro, Komunikasi Antarbudaya.
ABSTRACT
Grebeg Sudiro is a new culture in Surakarta. This assimilation festival is to celebrate
Chinese New Year from Sudiroprajan, Jebres, Surakarta, in 2007. Harmonious interethnic life
at Sudiroprajan make Sudiroprajan safe and comfortable place to live. Sudiroprajan called as
the Chinatown of Surakarta. Javanese and Chinese tradition combined in Grebeg Sudiro.
Along with the development of the idea of Grebeg Sudiro initiators, not only shows
Sudiroprajan’s culture, but also they were incorporated other cultures of some areas outside
Surakarta.
The method that used in this study is an exploratory method, which is the researcher
exploring Grebeg Sudiro celebration and did an observation at the time of the celebration to
look the communication symbols of the celebration. Then to complete the data were not able
to be obtained through observation, the researchers conducted interviews with several sources
appropriate to answer the research question. The lack of books and other literature as well as
the many people who do not know about Grebeg Sudiro become a reason why this research is
important to do, so this research shall be the basic information for other research. This
research is closely related in Communication Science, especially Intercultural
Communication. Intercultural communication is now an important case to realize a peaceful
life in this world.
Grebeg Sudiro is a celebration to welcoming Chinese New Year therein contained
messages from Sudiroprajan society for Surakarta people. Grebeg Sudiro is a media to
communicate messages from communicator (Sudiroprajan society) to communicant
(Surakarta people). The messages of Grebeg Sudiro communicated by forth symbols of
communication, such gunungan, jodang karya seni or jodang of artwork, parade of art, and
themes of Grebeg Sudiro. Gunungan communicate expression of thanks be to God, jodang
karya seni communicate harmonious of inter-religion, parade of art communicate racial unity,
and themes of Grebeg Sudiro communicate diversity. That forth symbols of communication
made in order to Surakarta’s people unity.
Key words: Exploratory Study, Message, Grebeg Sudiro, Intercultural Communication.

×
Penulis Utama : Raffa Widyaningsih
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0211082
Tahun : 2015
Judul : “Misi Suci” Grebeg Sudiro (Studi Eksploratif Pesan Ritual Budaya Grebeg Sudiro dalam rangka Persatuan Masyarakat di Kota Surakarta)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2015
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D0211082-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. H. Andrik Purwasito, DEA.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.