×
ABSTRAK
Penelitian ini di lakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh tenaga kerja terdidik, tenaga kerja tidak terdidik, rasio jumlah tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) 33 Provinsi di Indonesia pada tahun 2009-2013.
Data dalam penelitian ini diambil dari publikasi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), dan Badan Pusat Statistik. Penelitian ini menggunakan metode regresi Pooled Least Square (PLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja terdidik berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, jika jumlah tenaga kerja terdidik naik 1% maka akan mengakibatkan peningkatkan angka PDRB sebesar 0,329652%. Variabel tenaga kerja tidak terdidik berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, jika jumlah tenaga kerja tidak terdidik naik 1% maka akan mengakibatkan penurunan angka PDRB sebesar 0,108077%. Variabel rasio jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, jika rasio jumlah tenaga kerja naik 1% maka akan mengakibatkan penurunanangka PDRB sebesar 0,610923%. Dan variabel pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, jika pengeluaran pemerintah naik 1% maka akan mengakibatkan peningkatkan angka PDRB sebesar 0,159043%. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyarankan kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masing-masing Provinsi agar meningkatkan upaya perbaikan kualitas tenaga kerja dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan melalui jalur non-formal dan meningkatkan pendidikan berwirausaha kepada masyarakat agar dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat dengan memberlakukan wajib belajar selama 12 tahun yang sudah mulai disosialisasikan di Indonesia.
Kata kunci: Pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja terdidik, tenaga kerja tidak terdidik, rasio jumlah tenaga kerja, pengeluaran pemerintah.
ABSTRACT
The aim of this research is to analyze the influence of educated and uneducated labor, ratio number of labor, and government’s expenditure to economic growth (PDRB) in 33 provinces in Indonesia in the year of 2009-2013.
The data of this research were obtained from the Labor and Transmigration Office, and the Statistic Office. This research used regression Pooled Least Square (PLS) method.
The results showed that the variables educated labor has a significant positive impact on economic growth, if the number of educated labor increase 1% will impact in increasing the GDP figure amounted to 0.329652%. Meanwhile, the variables of uneducated labor show fairly negative influence to economic growth, if uneducated labor increase 1%, it will lead to lower GDP figure amounted to 0.108077%. The ratio variables of labor bring negative impact to economic growth, if the ratio variables of labor increase 1%, it will lead to lower GDP figure amounted to 0.610923%. In addition, the variable of government’s expenditure brings positive impact to Indonesian economic growth, if government’s expenditure increase 1% will impact in increasing the GDP figure amounted to 0.159043%. From the findings, the writer suggests that the central government and the local government of each province help to improve the labors skill by providing informal and entrepreneurship class to its people in order to be able to provide many new job vacancies. Besides, the government should increase the quality of Indonesian education by applying 12 years compulsory education which has started to socialize in Indonesia.
Key word: Economic growth, educated employees, uneducated employees, ratio of the number of employees, government’s expenditure