Abstrak |
: |
Salah satu penyebab penyakit kardiovaskuler adalah kondisi hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia dapat dicegah melalui modifikasi diet dengan makanan yang memiliki efek hipolipidemik. Kubis merah memiliki kandungan niasin, flavonoid, vitamin C, serat dan ß-karoten yang berperan dalam mencegah hiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus kubis merah dalam menurunkan kadar kolesterol dan berat badan tikus putih hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 ekor tikus (Rattus norvegicus) putih jantan. Semua tikus diaklimatisasi selama 7 hari dengan pakan standar kemudian diberi pakan hiperkolesterol selama 14 hari. Kelompok I sebagai kontrol negatif (pakan standar dan akuadest), Kelompok II sebagai kontrol positif (pakan standar dan simvastatin 0,20mg/227gBB/1ml), Kelompok III, IV dan V adalah kelompok perlakuan jus kubis merah dengan konsentrasi berturut-turut 50%, 70% dan 90% (pakan standar dan jus kubis merah sebanyak 2,5ml 2x sehari). Semua tikus ditimbang berat badannya dan diperiksa kadar kolesterol darah setelah pemberian pakan hiperkolesterol pada hari ke 21 dan setelah pemberian perlakuan kubis merah pada hari ke 28. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji analysis of variance (Anova) dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test apabila data penelitian terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jus kubis merah dengan konsentrasi 50% berpengaruh paling baik terhadap penurunan kadar kolesterol total darah sebesar 3,7 mg/dl (6,46%) dan kadar LDL darah sebesar 7,14 mg/dl (37,53%) tikus putih hiperkolesterolemik yang hampir setara dengan pemberian simvastatin. Hasil analisis statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam penurunan kadar kolesterol total (p=0,027), dan kadar HDL (p=0,000) serta berpengaruh tidak signifikan dalam penurunan kadar LDL (p=0,559) dan berat badan (p=0,318). Kata Kunci: Jus Kubis Merah, Kolesterol, Berat Badan, Hiperkolesterolemia, Rattus norvegicus |