Penulis Utama | : | Abdul Aziz |
NIM / NIP | : | S851402001 |
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis peserta didik manakah yang lebih baik, antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model inquiry learning, discovery learning atau pembelajaran klasikal (2) prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis peserta didik manakah yang lebih baik, antara peserta didik yang memiliki kecerdasan spasial tinggi, sedang atau rendah (3) pada masing-masing kategori kecerdasan spasial peserta didik, prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis peserta didik manakah yang lebih baik, peserta didik yang dikenai model pembelajaran inquiry learning, discovery learning atau pembelajaran klasikal (4) pada masing-masing model pembelajaran, prestasi belajar dan kemampuan komunikasi peserta didik manakah yang lebih baik, peserta didik yang memiliki kecerdasan spasial tinggi, sedang atau rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 x 3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri di Kota Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar, tes kemampuan komunikasi matematis dan tes kecerdasan spasial. Sebelum dipakai untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi belajar, tes kemampuan komunikasi matematis dan tes kecerdasan spasial terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dilakukan oleh validator atau expert judgement. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20. Daya pembeda tes menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji keseimbangan menggunakan analisis multivariat satu jalan dengan sel tak sama. Uji prasyarat meliputi uji prasyarat univariat dan uji prasyarat multivariat. Uji prasyarat univariat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlette. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji MANOVA dua jalan dengan sel tak sama.
Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh peserta didik, pada model Inquiry Learning dan model Discovery Learning lebih baik daripada model pembelajaran klasikal, dan model pembelajaran Inquiry sama baiknya dengan model pembelajaran Discovery (2) Peserta didik dengan kecerdasan spasial tinggi memperoleh prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai kecerdasan spasial rendah. Peserta
didik dengan kecerdasan spasial sedang memperoleh prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai kecerdasan spasial rendah, sedangkan peserta didik yang mempunyai kecerdasan spasial tinggi memperoleh prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang sama baiknya dengan peserta didik yang memiliki kecerdasan spasial sedang (3) Pembelajaran pada model Inquiry Learning, Discovery Learning, dan klasikal, peserta didik dengan kecerdasan spasial tinggi memiliki prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik dengan kecerdasan spasial rendah, dan peserta didik dengan kecerdasan spasial sedang memiliki prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik dengan kecerdasan spasial rendah, sedangkan peserta didik dengan kecerdasan spasial tinggi menghasilkan prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang sama dengan peserta didik dengan kecerdasan spasial sedang (4) Peserta didik yang memiliki kecerdasan spasial tinggi, sedang, dan rendah memiliki prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik jika diberikan pembelajaran berbasis penemuan dengan model pembelajaran inquiry dan discovery dibandingkan dengan model pembelajaran klasikal, dan prestasi belajar dan komunikasi matematika yang dikenai model pembelajaran inquiry sama baiknya dengan peserta didik yang dikenai model pembelajaran discovery.
Kata kunci: Inquiry, Discovery, Klasikal, Komunikasi Matematis, Kecerdasan Spasial
Penulis Utama | : | Abdul Aziz |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S851402001 |
Tahun | : | 2015 |
Judul | : | Eksperimentasi model pembelajaran inquiry learning dan discovery learning terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis pada materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari kecerdasan spasial siswa kelas viii smp negeri se-kota Surakarta tahun pelajaran 2014 / 2015 |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2015 |
Program Studi | : | S-2 Pendidikan Matematika |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Matematika-S.851402001-2015 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Budiyono, M. Sc 2. Dr. Sri Subanti, M. Si |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|