Tujuan penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui implementasi
penguatan sikap nasionalisme melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
pada Secondary School di Singapore Piaget Academy Solo Raya, dan 2) untuk
mengetahui kendala dalam penguatan sikap nasionalisme melalui pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan pada Secondary School di Singapore Piaget
Academy Solo Raya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk
penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan terdiri dari: informan,
observasi dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan sampel bertujuan
(purposive sampling). Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara,
dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan trianggulasi data dan
trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis
interaktif (interactive of analysis), yakni terdiri dari empat komponen utama yaitu
pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Implementasi penguatan sikap
nasionalisme melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Secondary
School pada Singapore Piaget Academy Solo Raya dilaksanakan melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Pada perencanaan
pembelajaran tercermin dari nilai-nilai nasionalisme yang disertakan di dalam
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada pelaksanaan
pembelajaran dilakukan melalui materi, media, dan metode pembelajaran. Pada
penilaian pembelajaran dilakukan melalui instrumen penilaian berupa angket.
Selain itu, dalam proses pembelajaran bahwa indikator sikap nasionalisme selalu
ditanamkan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi: (a) Bahasa
Indonesia, (b) pengetahuan kebangsaan, (c) penggunaan produk dalam negeri, (d)
profesionalisme, (e) menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, (f) mencintai
keanekaragaman, (g) mengutamakan kepentingan umum, (h) membangun rasa
persaudaraan, dan (i) partisipasi kepada peserta didik. 2) Kendala terdiri dari
kendala substansial dan teknis. Kendala substansial terdiri dari: rendahnya minat
peserta didik dan kompetensi pedagogik guru dalam penggunaan metode. Kendala
teknis meliputi: alokasi waktu pembelajaran yang kurang.
Kata kunci: Sikap Nasionalisme, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan