Penulis Utama : Dwi Rahmawati
NIM / NIP : M0408053
×

ABSTRAK
Ketombe merupakan kelainan kulit kepala ringan, yang ditandai dengan terkelupasnya sel kulit lapisan atas berwarna abu-abu dan disertai rasa gatal. Ketombe disebabkan oleh Malassezia furfur yang merupakan jamur patogen oportunistik. Pengendalian ketombe dengan pemberian antijamur, salah satunya adalah ketokonazol. Penggunaan ketokonazol memiliki efek negatif berupa iritasi kulit. Buah belimbing wuluh merupakan bahan alam yang dapat digunakan sebagai antiketombe. Belimbing wuluh memiliki kandungan minyak atsiri dan flavonoid yang mempunyai aktivitas antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol buah belimbing wuluh terhadap pertumbuhan etanol dan mengetahui ekstrak etanol buah belimbing wuluh yang efektif dalam menghambat pertumbuhan M. furfurdibandingkan dengan ketokonazol 2%
Pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode perforasi/sumuran. Pengujian aktivitas antijamur ekstrak etanol belimbing wuluh dengan 6 konsentrasi yang berbeda yaitu 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,125% dengan ketokonazol 2% dan DMSO sebagai kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah belimbing wuluh mampu menghambat pertumbuhan M. furfur. Ekstrak etanol buah belimbing wuluh 50% memiliki efektivitas yang hampir sama dengan ketokonazol 2% dalam menghambat pertumbuhan M. furfur.
Kata kunci : ketombe, antijamur, Malassezia furfur
ABSTRACT
Dandruff is a mild scalp disorder, which is characterized by peeled gray stratum corneum and itchy. Dandruff is caused by Malassezia furfur which is an opportunistic fungal pathogen. Ketoconazole cause negative effects such as skin irritation. Averrhoa bilimbi is a natural substance that can be used as an anti-dandruff. A. bilimbi contains essential oils and flavonoids that have antimicrobial activity. Purpose of this research was to determine the effect of A. bilimbi fruit ethanolic extract on the growth of M. furfurand determine effectivityof A. bilimbi fruit ethanolic extract in inhibiting the growth of M. furfurcompared to ketoconazole 2%.
Antifungal activity in vitro was tested by perforation method. This research used six different concentrations of A. bilimbi ethanolic extract i.e : 100; 50; 25; 12,5; 6,25; and 3,125 %. Ketoconazole 2% was used as positive control and DMSO as negative control.
The results showed that A. bilimbiethanolic extract could inhibit the growth of M. furfur. Averrhoa bilimbi ethanolic extract 50% have similar efficacy with ketoconazole 2% in inhibiting the growth of M. furfur.
Keyword: dandruff, antifungal, Malassezia furfur

×
Penulis Utama : Dwi Rahmawati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M0408053
Tahun : 2014
Judul : Aktivitas Antijamur Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Malassezia furfur
Edisi :
Imprint : Surakarta - FMIPA - 2014
Program Studi : S-1 Biologi
Kolasi :
Sumber : UNS-FMIPA Jur. Biologi-M0408053-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Siti Lusi Arumsari, M.Biotech.
2. Dr. Ratna Setyaningsih, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. MIPA
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.