×
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui latar belakang kehidupan Pesinden Maria Magdalena Rubinem. 2) Untuk mengetahui kiprah Pesinden Maria Magdalena Rubinem dalam melestarikan seni tradisi tahun 1943-2014.
Penelitian ini menggunakan metode historis yaitu heuristik, kritik sumber (kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi dan historiografi. Sumber penelitian dikumpulkan melalui dokumen dan arsip. Sumber primer yang digunakan antara lain adalah arsip pribadi milik Maria Magdalena Rubinem seperti foto-foto dan kaset rekaman suara, selain itu juga menggunakan sumber dari surat kabar yang sejaman. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara lain buku-buku referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema yang diambil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesenian tradisional khususnya seni wayang kulit, karawitan dan sinden di Yogyakarta mulai kehilangan peminat. Hal ini dikarenakan pengaruh globalisasi dan westernisasi, sehingga banyak generasi muda yang cenderung lebih suka dengan budaya luar. Era globalisasi juga mempengaruhi seniman-seniman yang semakin berkurang dalam menjaga kesenian tradisi dan menjaga eksistensinya sampai sekarang. Namun tidak semua seniman berlaku tersebut, salah satunya adalah Pesinden Maria Magdalena Rubinem. Pada tahun 1943-2014, Rubinem merintis karier dan mulai terkenal di kalangan masyarakat, sampai sekarang Rubinem tetap menjaga dan melestarikan kesenian tradisi di Yogyakarta. Terbukti Rubinem menjadi pengajar dibeberapa Paguyuban dan menjadi motivasi bagi sinden baru yang belajar di Paguyuban tersebut. Rubinem juga mendapat berbagai penghargaan, salah satunya pada tahun 2013 Rubinem dianugerahi penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan gelar Maestro Seni Tradisi. Semua dilakukan Rubinem tanpa permintaan atau pesanan, ia melakukan dengan kesadaran, keikhlasan dan kesungguhan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini ialah, kecintaan Pesinden Maria Magdalena Rubinem terhadap kesenian tradisional khususnya karawitan telah banyak membawanya memperoleh beberapa penghargaan. Sehingga Rubinem merasa harus melestarikan kesenian tradisional karawitan agar tetap ada. Sebagai seniman yang sudah tidak muda lagi dan kehidupan yang berbanding terbalik dengan karier dimasa mudanya, Rubinem tetap konsisten dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Kata Kunci : Pesinden, Karawitan, Seni Tradisi.
ABSTRACT
This research aimed: 1) to find out the background of Pesinden (woman singer with gamelan orchestra) Maria Magdalena Rubinem’s life background, and 2) to find out the debut of Pesinden Maria Magdalena in preserving traditional art in 1943-2014.
This study employed a historical method including heuristic, source (internal and external) critiques, interpretation and historiography. The source of research was collected using document and archive. Primary source used included personal archive belonging to Maria Magdalena Rubinem such as photographs and sound recording cassette in addition to contemporary newspaper. The secondary source used included reference books, articles, and previous studies relevant to the theme taken.
The result of research showed that traditional art particularly leather puppet, karawitan, and sinden in Yogyakarta began to be abandoned. It was because of globalization and westernization effects, thus many youths tend to like foreign culture more. Globalization age contributed to decreased number of artists in maintaining tradition art and keeping their existence until today. However, not all artists behaved like that, one of them was Pesinden Maria Magdalena Rubinem. In 1943-2014, Rubinem initiated her career and started to be famous among the society; until today, Rubinem remains to maintain and to preserve traditional art in Yogyakarta. It can be seen from Rubinem still becoming an instructor in several Paguyuban (association) and motivator for newly learning pesinden in the paguyuban. Rubinem also got various awards, one of which was award from Education and Cultural Minister as the Master of Traditional Art (Maestro Seni Tradisi) in 2013. Rubinem did everything without compulsion or order; she did it consciously, sincerely, and truly.
The conclusion can be drawn from this study is that love of the singer Maria Magdalena Rubinem the tradisional arts, especially musical has much brought it gained several awards. So Rubinem felt compelled to preserve traditional musical arts in order to stay there. As an artist who is not young anymore and life is inversely proportional to the days of his youth career, Rubinem remain consistent and passion in life.
Keywords : Singer, Musical, Traditional Arts.