Penulis Utama : Benazir Imam Arif Muttaqin
NIM / NIP : I0311012
×

ABSTRAK
Petani biofarmaka di Kabupaten Karanganyar saat melakukan proses pengeringan rimpang jahe segar menjadi simplisia jahe selama ini masih menggunakan sinar matahari secara langsung. Pada penelitian sebelumnya telah dikembangkan alat pengering simplisia jahe yang mengandalkan panas dari sinar matahari (solar dryer) dan juga memiliki sistem backup panas yang bersumber dari kompor biomassa. Alat pengering yang dirancang tersebut masih memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah panas yang tidak merata di kabin pengering, suhu pengeringan yang sangat tinggi pada saat menggunakan sumber panas kompor biomassa, dan asap pembakaran kompor biomassa yang masuk ke kabin pengering. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan/pengembangan rancangan desain alat pengering berdasarkan hasil evaluasi pada alat pengering sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan prototype alat pengering yang selanjutnya disebut sebagai ‘alat pengering simplisia jahe sumber panas sinar matahari dengan backup panas kompor biomassa tipe II’, dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi alat pengering secara keseluruhan sebesar 2,7 m x 1,2 m x 2,2, m dengan 3 bagian utama, yaitu collector, kabin pengering, dan kompor biomassa. Hasil pengujian simulasi dan pengujian spesimen pada proses menunjukkan bahwa prototype alat pengering yang dirancang sudah bekerja baik dengan suhu proses pengeringan berkisar antara 40-60°C dengan sebaran suhu yang yang merata di tiap rak kabin pengering. Selain itu berdasarkan analisis ketercapaian kebutuhan pengguna dan kebutuhan teknis, alat pengering yang dirancang mampu menyelesaikan permasalahan alat pengering pada penelitian sebelumnya, terutama pada sistem backup panas yang bersumber dari kompor biomassa.
Kata kunci: Jahe, kompor biomassa, simplisia, sinar matahari, solar dryer
ABSTRACT
Bio farmers in Karanganyar, during a drying process from fresh ginger rhizome into dried ginger (ginger simplisia) still use traditional method by open direct drying process under sunlight. The previous research has develop a ginger simplisia dryer technology that rely on solar energy as its main heat source and a biomass stove as its secondary heat source. However the previous design has several problems, such as heat in the drying chamber that not spreaded well, high drying temperature when using biomass stove, and the poluted biomass stove smoke that enter the drying chamber. This study develop an improved design of solar dryer technology based on evaluation from the previous solar dryer. The results of this study is a solar dryer prototype named ‘ginger simplisia dryer with solar energy and a heat backup stove’ with length, width, and height dimensions are 2.7 m x 1.2 m x 2.2 m that consists of three main parts which is the collector, the drying chmaber, and the biomass stove. The simulation and specimen test analysis results show that the solar dryer prototype has worked well with 40-60°C drying temperature range. Based on the achievement of user needs and technical requirement analysis, the solar dryer has been able to meet and resolve problems in the previous solar dryer research, especially on its heat backup system from the biomass stove.
Keywords: Biomass stove, ginger, simplisia, solar dryer, sunlight

×
Penulis Utama : Benazir Imam Arif Muttaqin
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0311012
Tahun : 2015
Judul : Pengembangan Alat Pengering Simplisia Jahe Menggunakan Sumber Panas Sinar Matahari dengan Backup Panas Kompor
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2015
Program Studi : S-1 Teknik Industri
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Industri-I0311012-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Retno Wulan Damayanti, S.T., M.T.
2. Sukmaji Indro Cahyono, S.T., M.Eng.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.