ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuitentang kesaksian ibu dan kakak kandung terdakwa dalam pemeriksaan perkara perampasan kemerdekaan di Pengadilan Negeri Bandung.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif bersifat preskriptif dan terapan.Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan kasus.Sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, dengan teknik analisis bahan hukum menggunakan metode deduksi silogisme.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor:1030/Pid.B/2014/PN.BDGKeterangan saudara yang memiliki keterikatan pertalian darah dapat dijadikan keterangan di bawah sumpah dan itu pula atas kehendak penuntut umum dan terdakwa.Keterangan yang berasal dari ibu kandung dan kakak kandung terdakwa tidak dapat dinilai sebagai alat bukti tetapi hanya dapat dipergunakan untuk memperkuat keyakinan hakim saja.Keterangan yang berasal dari ibu dan kakak kandung terdakwa hanya dapat dipergunakan sebagai tambahan untuk menguatkan alat bukti yang lainnya sepanjang keterangan tersebut mempunyai persesuaian dengan alat bukti lainnya.Hakim telah mempertimbangkan segala bukti-bukti dan fakta-fakta yuridis yang telah ditemukan dalam pemeriksaan sidang pengadilan.Dalam perkara perampasan kemerdekaan ini salah satunya adalah adanya alat bukti keterangan saksi. Keterangan yang diberikan oleh saksi yang mempunyai pertalian darah dengan terdakwa yang secara undang-undang tidak dapat diberikan dengan sumpah namun dapat mempengaruhi keyakinan hakim untuk dijadikan dasar pertimbangannya apabila terdapat persesuaian dengan alat bukti lain, walaupun keterangan saksi yang mempunyai pertalian darah dengan terdakwa tidak mempunya nilai sebagai alat bukti. Akan tetapi, hakim dalam mempergunakan kewenangan dalam penilaian pembuktian, harus benar-benar bertanggung jawab atas kebenaran dalam pembuktian sebuah perkara agar dapat mewujudkan negara yang mempunyai  pondasi hukum yang kokoh.
Kata Kunci :Kesaksian, Pertalian Sedarah, Perampasan Kemerdekaan
ABSTRACT
This research aims to know about testimony mother and sister of the defendant in examination matter deprivation of independence in the district court bandung.
The methodology used is research normative law is prescriptive and applied .Approach to use approach is the case .A source of a law used is the law primary and secondary of law , with analysis techniques of law in a deduction syllogism.
Based on the research done can be concluded in district court decision bandung case number: 1030 / Pid.B / 2014 / PN.Bdg information a brother who has attachment related by blood can be used as particulars under oath and it by the leave public prosecution and the defendant.Information derived from of biological mothers and sister of the defendant cannot be valued as a means of evidence but can only be used to strengthen confidence judge just.Information derived from mother and sister of the defendant can only be used for additional to strengthen instrument other evidence along information have conformability with a another sign.The judge is already consider all evidence and facts juridical that has been found in an examination of the court.In the matter of deprivation of independence this is the one is the instrument evidence a witness.Information given by witness who have related by blood with a defendant.
Keywords: Testimony, Blood Relatives, Deprivation of Independence