Penulis Utama : Lia Ariati
NIM / NIP : S851402031
×

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) manakah yang memberikan pemahaman konsep dan pemecahan masalah lebih baik, diantara model pembelajaran PBL, Jigsaw dan STAD, (2) manakah yang mempunyai pemahaman konsep dan pemecahan masalah lebih baik, antara AQ tinggi, sedang, atau rendah, (3) pada masing-masing kategori model pembelajaran, manakah yang mempunyai pemahaman konsep dan pemecahan masalah lebih baik, siswa dengan AQ tinggi,  sedang, atau rendah,  (4) pada masing-masing kategori AQ manakah yang memberikan pemahaman konsep dan pemecahan masalah lebih baik, model pembelajaran PBL, Jigsaw atau STAD.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental semu dengan desain faktorial 3 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS SMA/MA di Kabupaten Wonogiri pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini terdiri dari 224 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan awal, tes pemahaman konsep, tes pemecahan masalah, dan angket AQ siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi multivariat dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi α = 5 %.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1)(a) Siswa yang dikenai model pembelajaran PBL mempunyai pemahaman konsep yang lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran Jigsaw maupun STAD dan siswa yang dikenai dengan model pembelajaran Jigsaw mempunyai pemahaman konsep yang lebih baik daripada siswa yang dikenai dengan  model pembelajaran STAD. (b) Siswa yang dikenai model pembelajaran PBL mempunyai pemecahan masalah yang sama baiknya dengan siswa yang dikenai model pembelajaran Jigsaw tetapi lebih baik daripada model pembelajaran STAD, dan model pembelajaran Jigsaw mempunyai pemecahan masalah yang sama baiknya dengan siswa yang dikenai model pembelajaran STAD. (2)(a) Siswa dengan AQ tinggi mempunyai pemahaman konsep yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai AQ sedang maupun rendah, dan pemahaman konsep siswa dengan AQ sedang lebih baik dari siswa dengan AQ rendah. (b) Siswa dengan AQ tinggi mempunyai pemecahan masalah yang lebih baik daripada siswa dengan AQ sedang maupun rendah, dan siswa dengan AQ sedang mempunyai pemecahan masalah yang lebih baik daripada siswa dengan AQ rendah. (3)(a) Pada model pembelajaran, untuk PBL dan Jigsaw,  siswa dengan AQ tinggi mempunyai pemahaman konsep yang sama baik dengan siswa berAQ sedang tetapi lebih baik daripada siswa dengan AQ rendah, dan pemahaman konsep siswa dengan AQ sedang lebih baik dari siswa dengan AQ rendah sedangkan pada model pembelajaran STAD siswa denagn AQ tinggi mempunyai pemahaman konsep yang lebih baik daripada siswa dengan AQ sedang maupun rendah dan pemahaman konsep siswa dengan AQ sedang lebih baik dari siswa dengan AQ rendah. (b) Pada model pembelajaran baik itu model pembelajaran PBL, Jigsaw maupun STAD, siswa yang mempunyai AQ tinggi mempunyai pemecahan masalah yang lebih baik daripada siswa dengan AQ sedang maupun rendah, dan siswa dengan AQ sedang mempunyai pemecahan masalah yang lebih baik daripada siswa dengan AQ rendah. (4)(a) Untuk AQ tinggi dan rendah, siswa yang dikenai model pembelajaran PBL, Jigsaw maupun STAD, ketiganya mempunyai pemahaman konsep yang sama baiknya sedangkan siswa dengan AQ sedang yang dikenai dengan model pembelajaran PBL mempunyai pemahaman konsep yang sama baiknya dengan siswa yang dikenai dengan  model pembelajaran Jigsaw tetapi lebih baik daripada model pembelajaran STAD sedangkan siswa dengan AQ sedang yang dikenai dengan model pembelajaran PBL mempunyai pemahaman konsep yang sama baiknya dengan siswa yang dikenai dengan  model pembelajaran Jigsaw  tetapi lebih baik daripada STAD dan siswa dengan AQ sedang yang dikenai dengan model pembelajaran Jigsaw mempunyai pemahaman konsep yang lebih baik daripada STAD. (b) Pada masing-masing AQ, baik AQ tinggi, sedang dan rendah, siswa yang dikenai model pembelajaran PBL mempunyai pemecahan masalah yang sama baiknya dengan siswa yang dikenai model pembelajaran Jigsaw tetapi lebih baik daripada model pembelajaran STAD, dan siswa yang dikenai model Jigsaw mempunyai pemecahan masalah yang lebih baik daripada model pembelajaran STAD.
Kata kunci : PBL, Jigsaw, STAD, AQ, pemahaman konsep, pemecahan masalah.
ABSTRACT
The aims of this research were to know: (1) which one better mathematics conceptual understanding and problem solving ability among learning model of PBL, Jigsaw, and STAD, (2) which one had better mathematics conceptual understanding and problem solving ability among high, medium and low adversity quotient, (3) in each learning model, which one had adversity quotient that gave better mathematics conceptual understanding and problem solving ability, (4) in each adversity quotient, which one of learning models that gave better mathematics conceptual understanding and problem solving ability.
The type of this research was quasi-experimental with factorial design 3×3. The population was all the students of grade XI IPS SMA/MA in Wonogiri on the second semester of 2014/2015 academic year. The sample of this research consisted of 224 students. The instruments that used to collect the data were early ability test, conceptual understanding test, problem solving test, and questionnaires Adversity Quotient of students. Data were analyzed using unbalanced two ways multivariate analysis of variance with a significance level α=5%.
The results of the research were as follows. (1)(a) Students who were subjected to the PBL learning model have a better conceptual understanding ability than students with the learning model of Jigsaw and STAD while students were subjected to the learning model of Jigsaw have a better conceptual understanding ability than students with the learning model of STAD. (b) Students who were subjected to the PBL learning model have the same problem solving ability as students with the learning model of Jigsaw but it have better problem solving ability than students with the learning model of STAD , and Jigsaw learning models have the same problem solving ability as students with learning model of STAD, but students who were subjected to the PBL learning model have better problem solving ability than students with learning model of STAD. (2)(a) Students with high AQ have better conceptual understanding ability than students with medium and low AQ, and the students with medium AQ were better than low AQ. (b) Students with high AQ has better problem solving ability than students with medium and low AQ, and students with medium AQ were better than low AQ. (3)(a) In the learning model of PBL and Jigsaw, students with high AQ have the same conceptual understanding ability as students with medium AQ but better than students with low AQ, and students with medium AQ have a better conceptual understanding ability than low AQ while in learning model of STAD, students with high AQ have a better conceptual understanding ability than students with medium and low AQ, and the students with medium AQ were better than low AQ.  (b) In each of the learning model, PBL, Jigsaw and STAD, students who have high AQ have better problem solving ability than students who have students with medium and low AQ, and students with medium AQ have a better problem solving ability than students with low AQ. (4)(a) For high and low AQ, students were subjected to the PBL learning model have the same conceptual understanding ability as students who were subjected to the learning model of Jigsaw and STAD while for medium AQ, students who were subjected to the learning model of PBL have the same  conceptual understanding ability as students who were subjected to the learning model Jigsaw but better than STAD and students who were subjected to the learning model of Jigsaw have a better conceptual understanding ability than students who were subjected to the learning model of STAD. (b) In each AQ, either high, medium and low, students with the PBL learning model have the same problem solving ability as students with Jigsaw learning model but better than STAD learning model, and students with Jigsaw learning model have a better problem solving ability than students of  STAD learning model.
Keywords : PBL, Jigsaw, STAD, AQ, conceptual understanding, problem solving.

×
Penulis Utama : Lia Ariati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S851402031
Tahun : 2015
Judul : Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Jigsaw dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Turunan Fungsi Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) Siswa Kelas XI IPS SMA/MA di Wonogiri Tahun Ajaran 2014/2015
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2015
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Pendidikan Matematika-S851402031-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc,
2. Dr. Dewi Retno Sari S, M.Kom,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.