Penelitian ini didasarkan pada minat peneliti tentang berita kerusuhan suporter Kejadian ini menarik banyak sisi. Peneliti mencoba untuk menangkap bagaimana framing dibuat oleh koran harian Joglosemar untuk melihat kerusuhan suporter Persis Solo dan PSS Sleman. Surat kabar Joglosemar tumbuh dan berkembang di Solo dan Jogja dimana suporter tersebut berasal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis framing. Objek penelitian ini adalah berita-berita seputar kerusuhan suporter dalam harian umum Joglosemar edisi Juni – September 2013. Analisis yang digunakan dalam penelitian framing Zhongdang Pan ini dan metode Gerald M. Kosicki, menganalisis teks berita dengan melihat empat elemen: sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Model ini digunakan oleh peneliti karena ini penting untuk memberikan kesempatan untuk secara khusus melihat bingkai dibangun oleh media dalam menangkap sebuah kejadian.
Kesimpulan yang disediakan oleh analisis ini adalah berita yang diangkat oleh Joglosemar terdapat fakta yang ditonjolkan dan terdapat fakta yang dihilangkan, yaitu berita dari Surat Kabar Joglosemar terkesan menyudutkan bagi salah satu kelompok suporter, baik dari suporter Persis Solo maupun suporter PSS Sleman. Pelabelan pada salah satu kelompok suporter bagi masyarkat awam dapat menggiring opini yang salah pada salah satu kelompok suporter. Dalam pembuatan suatu berita kerusuhan suporter, Joglosemar tidak menggunakan skema berita yang baik, yaitu terdapat beberapa berita yang tidak relevan antara judul dan lead berita. Beberapa berita di Surat Kabar Joglosemar terdapat kelengkapan berita yang tidak digunakan, yaitu unsur why dalam suatu peristiwa.
Kata kunci: Framing Media, Surat Kabar Harian, Kerusuhan Suporter