Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja anggaran pendapatandan belanja daerah Kota Madiun. Tidak hanya untuk mengetahui kinerjakeuangan, dengan melihat realisasi APBD juga dapat dianalisis bagaimana tingkatkemampuan keuangan daerah, serta mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensiAPBD Kota Madiun. Berdasarkan literatur yang sudah ada, analisis kinerjakeuangan dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain Derajat DesentralisasiFiskal (DDF), Kebutuhan Fiskal, Kapasitas Fiskal, dan Upaya/Posisi Fiskal.Penelitian ini menggunakan sumber data yang berasal dari data keuangan realisasiAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran2004-2013. Data tersebut diperoleh dari Badan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah (BPKAD) Kota Madiun. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif.Analisis kinerja keuangan daerah dari penghitungan DDF dapat diambilkesimpulan bahwa tingkat desentralisasi Kota Madiun masih sangat kurang, haltersebut dapat dilihat dari rata-rata tiga rasio secara keseluruhan masih tergolongrendah. Dilihat dari penghitungan kebutuhan fiskal, kapasitas fiskal, danupaya/posisi fiskal hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan walaupuntidak terlalu tinggi dan stabil. Kemampuan daerah yang diukur denganmenggunakan DOFD dan IKR tidak jauh berbeda dengan kinerja keuangandaerah, yaitu rata-rata masih rendah. Selain itu, tingkat kemandirian Kota Madiuntermasuk ke dalam pola hubungan instruktif, yang berarti masih bergantung padabantuan pemerintah pusat/provinsi. Nilai analisis efektivitas dan efisiensikeuangan Kota Madiun terus mengalami perkembangan hingga tahun 2013.Pemerintah daerah Kota Madiun memilliki ketergantungan yang cukuptinggi pada pemerintah pusat maupun provinsi, dilihat dari tingkatkemandiriannya yang sangat rendah. Diharapkan pemerintah daerah bisamengurangi ketergantungannya terhadap bantuan dari sumber dana ekstern, lebihbisa mengoptimalkan pengelolaan pajak dan retribusi, dan tidak memprioritaskananggarannya untuk belanja operasional, tetapi lebih memprioritaskan untukbelanja modal agar dapat dirasakan manfaat jangka panjang.Kata Kunci: Kinerja, Keuangan Daerah, Efektifitas, Efisiensi