Penulis Utama : Felisia Oktaviani
NIM / NIP : D0211042
×

Sebuah kesenian asal Tiongkok yang sempat dilarang oleh pemerintah Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto ini telah semakin berkembang semenjak diperbolehkan untuk dipentaskan secara umum oleh Presiden Gusdur. Uniknya kesenian Tiongkok ini didominasi oleh pemain dari etnis Jawa di Kelompok Barongsai dan Liong Tripusaka Surakarta. Jika mengingat kerusuhan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang sempat heboh pada tahun 1998, maka sangat menarik untuk meneliti bagaimana kerukunan ini dapat terjalin di kelompok barongsai dan liong Tripusaka. Pada makalah ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik Analisis menggunakan interactive model of analysis. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan gambaran pada gambaran yang diwujudkan dalam bentuk narasi. Populasinya adalah pemain barongsai dan liong Tripusaka yang berasal dari etnis Jawa. Narasumber akan diperoleh dengan menggunakan teknik snowball sampling.
Komunikasi antar budaya diwujudkan dengan cukup baik, adanya rasa toleransi, empati, dan saling menghargai dalam berinteraksi satu sama lain. Hal ini diterapkan karena masing-masing pihak memiliki kompetensi komunikasi antar budaya yang dapat diketahui dari: orientasi pada pengetahuan (orientation of knowledge), tampilan hormat (display of respect), peran tugas perilaku (task role behavior), toleransi terhadap kerancuan (tolerance for ambiguity), wujud interaksi (interaction posture), empati (emphaty), menejemen interaksi (interaction management), dan 8) peran hubungan perilaku (relational role behavior).
Internalisasi nilai-nilai kesenian barongsai dan liong juga cukup melekat bagi sebagian besar pemain barongsai dan liong terutama pada pemain senior yang sudah lama mengabdikan diri, internalisasi nilai-nilai dapat diketahui dari : sistem budaya, sistem sosial, sistem personalitas, dan sistem organik. Karena kebersamaan dan kekompakkan yang terjalin antar anggota dan pembina inilah yang membuat pembauran terjalin dengan baik.

 

×
Penulis Utama : Felisia Oktaviani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0211042
Tahun : 2015
Judul : Internalisasi nilai-nilai kesenian barongsai dan liong (Studi Deskriptif Kualitatif Internalisasi Nilai-Nilai Kesenian Barongsai dan Liong Melalui Kompetensi Komunikasi Antar Budaya Antara Pembina dengan Pemain Barongsai dan Liong dari Etnis Jawa di Kelompok Barongsai Tripusaka)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2015
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D.0211042-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.