Sejalan dengan penelitian tersebut, metode penelitian yang digunakanialah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Teknik pengumpulan datamenggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dipilihdengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori AGIL (Adaptation, Goal Attaiment, Integration, Latency) oleh Talcott Parsons, untukmelihat sistem yang berjalan dalam bertahan bermukim dimasyarakat kawasanrawan bencana lereng gunung merapi. Data dianalisis dengan analisis modelinteraktif yang menggunakan tiga komponen utama, yaitu reduksi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulanHasil Penelitian yang diperoleh dari upaya ketahanan bermukimmasyarakat kawasan rawan bencana leeng Gunung Merapi, didapatkankesimpulan bahwa alasan bertahan bermukim masyarakat didasari pada alasanhistoris, ekonomi dan sosial dimana hidup dekat dengan merapi merupakanyang sudah dijalankan bertahun-tahun, ikatan sosial yang terjalin sangat eratyang membuat masyarakat tetap bertahan bermukim serta lingkungan atauwilayah tersebut merupakan mata pencarian warga sekitar yang mayoritasagraris . Upaya Ketahanan bermukim yang dilakukan ialah mengurangikerentanan yang ada, meningkatkan tanggap akan resiko bencana yang terjadi,menjalin hubungan dengan pihak-pihak luar seperti LSM dan organisasi lainnyayang membantu akan kegiatan pelatihan pengurangan resiko bencana. Kegiatanpendampingan dalam pelatihan pengurangan resiko bencana menjadi faktorpendukung masyarakat dalam bertahan bermukim. Faktor penghambat bertahanbermukim masyarakat ilah tentang peraturan yang melarang untuk tinggaldikawasan rawan bencana III. Berdekatan dengan merapi, dekat juga akanbencana yang akan datang, tetapi penduduk sekitar menganggap bahwa dimanamereka akan tinggal bahaya akan bencana sudah menjadi takdir yang tidakdapat terelakan.kata kunci : Upaya, Ketahanan bermukim, Kerentanan