×
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban dari permasalahan
mengenai kondisi struktur sosial masyarakat Kecamatan Pasar Kliwon pada tahun
1973-1998, pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kecamatan Pasar
Kliwon pada tahun 1973-1998, dan dampak sosial budaya program Keluarga
Berencana bagi masyarakat Kecamatan Pasar Kliwon pada tahun 1973-1998.
Program Keluarga Berencana yang dilaksanakan oleh Pemerintah Orde Baru telah
mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat Kecamatan Pasar
Kliwon. Perubahan terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi dalam KB
pemerintah merupakan budaya dari luar yang diterapkan untuk mengubah budaya
“banyak anak banyak rezeki” masyarakat di Kecamatan Pasar Kliwon pada waktu
itu.
Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini
menggunakan metode penelitian sejarah, yakni heuristik (pengumpulan sumber),
kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi dokumen, studi pustaka, dan wawancara. Dari
pengumpulan data, kemudian data dianalisa dan diinterpretasikan berdasarkan
kronologisnya. Setelah diinterpretasi fakta-fakta kemudian ditulis sehingga
membentuk rangkaian cerita historis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Jawa, Arab, dan Tionghoa yang
hidup secara berdampingan di Kecamatan Pasar Kliwon mempengaruhi
terbentuknya struktur sosial masyarakat. Struktur sosial masyarakat turut
mempengaruhi penerimaan program Keluarga Berencana. Program tersebut
awalnya sulit untuk diterima oleh semua golongan. Propaganda yang dilakukan
pemerintah secara terstruktur dan terus menerus telah berhasil merubah pemikiran
masyarakat tentang Keluarga Berencana pemerintah dengan “dua anak cukup”.
Masyarakat yang sudah terlanjur memiliki banyak anak pada akhirnya bersedia
menggunakan alat kontrasepsi yang telah disediakan pemerintah secara gratis.
Program Keluarga Berencana tidak hanya berdampak pada kependudukan di
Kecamatan Pasar Kliwon, tetapi juga mempengaruhi perubahan sosial
masyarakat. Budaya “banyak anak banyak rezeki” mulai ditinggalkan di akhir
periode 1980-an. Program Keluarga Berencana juga berdampak pada munculnya
kader-kader Keluarga Berencana. Namun, Keluarga Berencana Pemerintah Orde
Baru juga menimbulkan efek negatif, yaitu pengabaian kesehatan reproduksi
perempuan dan menjadikan perempuan sebagai objek utamanya.
Kata Kunci: Keluarga Berencana, Perubahan Sosial, Struktur Sosial, Orde Baru
ABSTRACT
The objective of research was to answer the problem of social structural
condition of Pasar Kliwon Subdistrict people in 1973-1998, the implementation of
Family Planning program in Pasar Kliwon Subdistrict in 1973-1998, and social
cultural effect of Family Planning program for Pasar Kliwon Subdistrict people in
1973-1998. Family Planning Program implemented by New Order Government
had resulted in social cultural change among the people of Pasar Kliwon
Subdistrict. The change occurred because the use of contraceptive in
government’s Family Planning program is the foreign culture applied to change
the society culture “many children mean much livelihood” in Pasar Kliwon
Subdistrict people at that time.
In line with the objective of research, this study employed historical
research method, heuristic (source collection), source critique, interpretation, and
historiography. Techniques of collecting data used were document study, library
study and interview. The data collected was then analyzed and interpreted based
on its chronology. Having been interpreted, the facts were then written thereby
creating historical story series.
The result of research showed that Javanese, Arabic, and Chinese ethnics
living adjacently in Pasar Kliwon Subdistrict affected the creation of society’s
social structure. The society’s social structure contributed to the acceptance of
Family Planning program. Such the program was originally difficult to be
acceptable to all the classes of society. The structured and continuous propaganda
made by the government had successfully changed the people’s thought about
governments’ family planning program with “two children are enough”. The
people who had many children eventually were available to use contraceptives
supplied by the government freely. Family Planning program not only impacted
on the demography of Pasar Kliwon Subdistrict but also affected the society’s
social change. Culture “many children mean much livelihood” began to be
abandoned in the end of 1980s. Family Planning program also led the Family
Planning cadres to emerge. However, the New Order Government’s Family
Planning program exerted negative effect as well, that is, it ignored the women’s
reproductive health and made the women as its primary object.
Keywords: Family Planning, Social Change, Social Structure, New Order