Penulis Utama : Adryan Aji Saiful Bachry
NIM / NIP : I0608049
×

ABSTRAK
Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan mendasar manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari demi kelangsungan hidup manusia. Perumahan dan permukiman mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam kehidupan manusia, perumahan merupakan pencerminan dari jati diri pribadi manusia. Permukiman merupakan tempat hidup manusia dan melakukan berbagai macam aktivitas yang di dalamnya tersedia sarana dan prasarana penunjang dan lapangan pekerjaan untuk kegiatan sehari-hari masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman tersebut hal tersebut dapat mempengaruhi masyarakat dalam membentuk kawasan permukiman dengan bentuk yang berbeda-beda. Pola permukiman dapat diartikan sebagai suatu tempat atau suatu daerah tempat penduduk berkumpul dan hidup bersama, menggunakan lingkungan setempat untuk mempertahankan, melangsungkan dan mengembangkan hidupnya, pola permukiman memiliki variasi pola dari yang sangat jarang hingga sangat padat, mengelompok, teratur dan tidak teratur. Masyarakat dalam menentukan lokasi permukiman memiliki dasar pertimbangan yang mempengaruhi mereka dalam memilih lokasi untuk bermukim. Dasar pertimbangan tersebut terdiri dari beberapa faktor, antara lain aksesibilitas, lingkungan, peluang kerja, tingkat pelayanan, selain itu faktor psikologis, faktor sosial ekonomi dan faktor kultural historis. Kawasan lereng Gunung Lawu yang memiliki topografi dan kontur yang rapat membuat pola permukiman yang berada di kawasan tersebut sebagian besar secara mengelompok serta jarak antara kelompok satu dengan lain yang berjauhan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola permukiman yaitu ekonomi, budaya, kelembagaan dan adat istiadat. Bencana longsor merupakan bencana yang mengancam kelangsungan hidup manusia yang bermukim di daerah tersebut. Bahaya bencana merupakan suatu fenomena alam atau buatan yang mempunyai potensi mengancam kehidupan manusia, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan. Pada dasarnya letak permukiman maupun perumahan tidak diperbolehkan berada pada daerah lereng gunung yang berpotensi terjadi bencana longsor. Masyarakat memiliki pertimbangan-pertimbangan sendiri terhadap pemilihan lokasi bermukim yang menjadikan lereng gunung menjadi pilihan bermukim dan menjadi terhadap terbentuknya pola permukiman di Kecamatan Poncol dan Plaosan Kabupaten Magetan yang berada di lereng Gunung Lawu.
Kata Kunci: permukiman,  faktor bermukim, pola persebaran permukiman, pegunungan, tanah longsor
ABSTRACT
Housing and human settlements is a fundamental requirement to perform activities of daily living for the sake of human survival. Housing and settlements have an important function and role in human life, housing is a reflection of the identity of the human person. The settlements are a human life and conduct various activities in which the available facilities and infrastructure and jobs for the daily activities of the people living in the residential areas it can affect the community in shaping the settlement areas with different shapes. Settlement patterns can be defined as a place or an area where people gather and live together, using the local environment to maintain, establish and develop life, settlement patterns have variations in the pattern of a very sparse to very dense, clumped, regular and irregular. Community in determining the location of settlements has the basic considerations that influence them in choosing where to live. The basic consideration is composed of several factors, such as accessibility, environment, employment opportunities, the level of service, in addition to psychological factors, socioeconomic factors and historical cultural factors. The slopes of Mount Lawu the topography and contour of the meeting make settlement patterns that were in that area mostly are clustered as well as the distance between the groups with each other apart. There are several factors that influence the formation of settlement patterns, namely economic, cultural, institutional and customs. The landslide is a disaster that threatens the survival of human beings who live in the area. Hazard is a natural or artificial phenomenon that has the potential to threaten human life, loss of property and damage to the environment. Basically the location of settlements and housing are not allowed to be on the slopes of the mountain that could potentially landslides occur. Society has its own considerations for site selection which makes the mountain slopes settled into living options and be against the formation of settlement patterns in District Poncol and Plaosan Magetan on the slopes of Mount Lawu.
Keywords: factor resides, distribution pattern of settlement, mountains, landslide

×
Penulis Utama : Adryan Aji Saiful Bachry
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0608049
Tahun : 2015
Judul : Pengaruh Faktor Bermukim Masyarakat Terhadap Pola Persebaran Permukiman di Kawasan Rawan Bencana Longsor Kabupaten Magetan
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2015
Program Studi : S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota-I0608049-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Ana Hardiana, MT,
2. Rufia Andisetyana Putri, ST, MT,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.