×
Latar Belakang : Data Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan, pada 2012
terjadi 109.038 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak
27.441 orang. Dalam upaya mengurangi angka kejadian kecelakaan, penggunaan
rambu-rambu lalu lintas memegang peranan untuk mewujudkan lalu lintas yang
lancar, tertib, dan aman. Pengetahuan seseorang tentang rambu lalu lintas
mempunyai pengaruh penting dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan.
Kemampuan seseorang dalam memahami informasi yang terkandung dalam
rambu lalu lintas mepengaruhi umpan balik (feed back) yang nantinya tercermin
dari sikap seseorang dalam merespon rambu lalu lintas. Mahasiswa K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) harus mampu menjadi pelopor keselamatan
berkendara yang baik maka dari itu mahasiswa K3 sebaiknya mampu dan
mempunyai sikap aman berkendara lebih baik dibandingakan orang lain yang
tidak mempelajari ilmu K3.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan
desaincross sectional. Sampel diambil dengan tekniksimplerandom sampling.
Populasi adalah seluruh mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang berjumlah 635
orang. Jumlah sampel 134 orang. Penelitian inimenggunakan kuesioner untuk
mengukur pengetahuan tentang rambu lalu lintas dan sikap aman berkendara.
Teknik analisis data yang digunakan uji bivariat menggunakan uji Chi Square.
Hasil :Berdasarkan hasil uji bivariat tidak terdapat perbedaanpengetahuan rambu
lalu lintas dengan nilai p : 0,466 (p>0,05) dan sikap aman berkendara dengan nilai
p : 0,545 (p >0,05) antara mahasiswa K3 dan PsikologiUniversitas Sebelas Maret.
Simpulan :Tidak ada perbedaan pengetahuan rambu lalu lintas dan sikap aman
berkendara antara mahasiswa K3 dan Psikologi Universitas Sebelas Maret.
Saran : Diharapkanpermohonan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)
dilakukan sesuai dengan prosedur dan mahasiswa dapat menjadi pelopor
keselamatan dalam berkendara.
Kata Kunci : Pengetahuan, Rambu Lalu Lintas, Sikap Aman.