Penulis Utama : Esthi Putri Hapsari
NIM / NIP : K1311029
×

ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran STAD dengan strategi REACT yang dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan strategi REACT.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran dan data kemampuan koneksi matematis siswa tiap siklus. Data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dari hasil observasi yang dilakukanselama proses pembelajaran berlangsung.Sedangkan untuk data kemampuan koneksi matematis siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan strategi REACT mencapai kategori tinggi atau lebih dari sama dengan 66,68% dan berdasarkan hasil tes tertulis, lebih dari atau sama dengan 60% dari jumlah total siswa minimal mencapai kategori kemampuan koneksi matematis baik (skor kemampuan koneksi matematis lebih besar atau sama dengan 66).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran STAD dengan strategi REACT yang dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1)Kegiatan pendahuluan:a)Guru membuka pelajaran dengan salam. b) Guru telah membagi siswa dalam beberapa kelompok yang heterogen pada pertemuan sebelumnya.c)Guru mengkondisikan siswa untuk duduk berdekatan dengan kelompok yang telah dibagi. d) Guru menyampaikan materi apersepsi atau prasyarat melalui tanya jawab dengan siswa.e)Guru memotivasi siswa dengan memberikan permasalahan atau manfaat yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. 2) Kegiatan inti: a) Presentasi kelas: (1) Guru menjelaskan garis besar materi disertai dengan permasalahan kontekstual (Relating). (2)Guru menggunakan metode tanya jawab dengan siswa tentang materi yang akan dipelajari(Relating).b) Kegiatan tim: (1) Guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok dan membagikan LK kepada setiap kelompok. (2) Guru memberikan penjelasan tentang langkah-langkah mengerjakan LK. (3) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi  dengan kelompoknya dalam mengerjakan LK (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring). (4) Guru mendampingi siswa saat melakukan diskusi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. (5) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk menuliskan dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas (Experiencing, Appling). (6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan konsep yang dipelajari dalam konteks yang baru dengan menyelesaikan soal tantangan yang diberikan guru (Transferring).3) Kegiatan penutup: a) Kuis: (1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelasdan memberikan penjelasan tentang beberapa pertanyaan tersebut. (2)Guru bersama siswa membuat simpulan mengenai materi yang telah dipelajari. (3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan kuis secara individu (Applying, Transferring). b) Rekognisi/ Penghargaan tim: (1) Guru memberikan dua reward kepada kelompok terbaik yaitu berdasarkan hasil presentasi kelompok dan LK yang diberikan di akhir pembelajaran serta reward berdasarkan skor kemajuan individu yang diberikan pada pertemuan selanjutnya. (2) Guru memberikan PR mengenai materi yang telah dipelajari dan meminta siswa mempelajari materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya (Transferring).Hasil pra siklus menunjukkan bahwa persentase keterlaksanaan pembelajaran termasuk dalam kategori sedang dengan persentase 45%. Selanjutnya, persentase keterlaksanaan model pembelajaran STAD dengan strategi REACT meningkat menjadi 77,5% pada siklus I dan menjadi 100% pada siklus II atau termasuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan hasil tes kemampuan koneksi matematis siswa, persentase kemampuan koneksi matematis siswa dengan kategori minimal baik mengalami peningkatan dari 12,5% siswa pada pra siklus menjadi 37,5% siswa pada siklus I dan menjadi 65, 625% siswa pada siklus II.  Apabila dibandingkan, hasil kemampuan koneksi matematis siswa pada kategori minimal baik antara pra siklus dan siklus I dapat meningkat sebesar 25% serta dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 28,125%.
Katakunci:Model pembelajaran STAD, strategi REACT, kemampuan koneksi matematis siswa
ABSTRACT
The purpose of this action research study is to describe the implementation of STAD learning model by using REACT strategy which can improve the students’ mathematical connection ability and describe the students’ improvement on mathematical connection ability in 3rd social science grade 10th ofSMA Negeri 6 Surakarta in the academic year of 2014/2015 after followthe teachinglearning process through STAD learning model by using REACT strategy.
The collected data of this researchwere data of learning implementation and data of students’ mathematical connection ability in each cycle. Data of learning implementation obtained from the result of learning observation which was conducted during the learning process. Meanwhile, data of students’ mathematical connection ability obtained from the result of tests in the end of each cycles. Successfulness indicators of this research are based on the result of learning observation, the implementation of learning process through STAD learning model by using REACT strategy reach high category, or more than equal to 66,88% and based on the result of written test, more than or equal to 60% from the total number of students at least reach good category in mathematical connection ability (the score of mathematical connection ability more than or equal to 66).
The result of this research concludedthat the implementation of STAD learning model by using REACT strategy can improve the students’ mathematical connection ability by the following steps: 1) Introduction activities: a) Teacher opens the lesson by greeting. b) Teacher divided the students into heterogeneous groups, that have been choose in the previous meeting. c) Teacher manages the students to sit withthe groups that have been divided before. d) Teacher prepares apperception or prerequisite material through question and answer with the students. e) Teacher motivates the students by giving problem or benefit that related to the material. 2) Main activities: a) Classroom presentation. (1) Teacher explains the outline of the material followed with contextual problem (Relating). (2) Teacher uses question and answer method about the upcoming material (Relating). b) Team activities: (1) Teacher asks the students to sit in groups and distributed LK to each groups. (2) Teacher gives explanation of steps to do the worksheet. (3) Teacher give the students opportunity to discuss the worksheet in their groups (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring). (4) Teacher assists the students during the discussion and guides group that has difficulty. (5) Teacher gives the students opportunity to some groups to write and explain their result in front of the class (Experiencing, Appling). (6) Teacher gives the students opportunity to apply the concepts that has been learned in the new context to solve challenge problems given by the teacher (Transferring). 3) Closing activities: a) Quiz: (1) teacher gives the students opportunity to ask unclear material and gives explanation about those questions. (2) Teacher and the students concludethe material they have learned. (3) Teacher gives individual quiz to the students (Applying, Transferring).b) Recognition or team reward: (1) Teacher gives two reward to the best group based on their presentation result and worksheet that given in the end of the lesson, and based on the students score improvement that will be given in the next meeting. (2) Teacher gives the students home work related to the material they have learned and asks the students to learn the material that will be delivered in the next meeting (Transferring). The pre cycle result showed that the percentage of the learning implementation were include medium category with a percentage of 45%. Furthermore, the percentage of the implementation of STAD learning model by using REACT strategy increased to 77,5% in the first cycle and became 100% in the second cycle or include in high category.
Based on the test result of the students’ mathematical connection ability, the percentage of the students’ mathematical connection ability with good minimal category shows some improvement. Both of them was improved from 12.5% of students in the pre cycle to 37.5% of students in the cycle I, and became 65.625% of students in the cycle II. As compared, the result of the students’ mathematical connection ability in the good minimal category between pre cycle and cycle I was improved about 25%, as well as from cycle I to cycle II was improved about 28.125%.
Key words: STAD learning model, REACT strategy, students’ mathematical connection ability

×
Penulis Utama : Esthi Putri Hapsari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1311029
Tahun : 2015
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Melaluimodel Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) di Kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2015
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Matematika-K1311029-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd.
2. Rubono Setiawan, S.Si., M.Sc.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.