Latar Belakang : Industri pengecoran logam merupakan industri peleburan loganyang mempunyai dampak menghasilkan banyak debu dari proses produksi.Akibatnya apabila debu terhirup oleh pekerja maka dapat mengganggu pernafasanpada pekerja. Debu dari proses produksi cenderung menyebabkan gangguanfungsi paru. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan debu denganfungsi paru pada pekerja.Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desaincross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling.Populasi adalah seluruh pekerja pengecoran logam di Ceper Klaten berjumlah 38orang. Penelitian ini menggunakan High Volume Sampler, dan Spirometri. Teknikanalisis data yang digunakan adalah uji statistik Korelasi Kontingensi.Hasil : Diketahui responden pada bagian finishing sebanyak 15 respondenternyata pekerja yang fungsi paru normal sebanyak 13.34 %, yang mengalamigangguan fungsi paru obstruktif 20.00 %, yang mengalami gangguan fungsirestriktif sebanyak 33.33 %, sedangkan gangguan fungsi paru mixed sebanyak33.33 %. Sedangkan bagian pencetakan terdapat 23 responden. Pekerja yangfungsi paru normal sebanyak 47.82 %, gangguang fungsi paru obstruktif 8.69 %.,gangguan fungsi paru restriktif 39.14 %, sedangkan yang mengalami gangguanfungsi paru mixed 4.35 %. Berdasarkan hasil uji statistik Korelasi Kontingensiantara debu dengan fungsi paru nilai p sebesar 0.030 dan juga di dapat r = 0.437.Simpulan : Ada hubungan yang bermakna antara debu dengan fungsi parudengan nilai p = 0.030 dan juga di dapat r = 0.437.Saran : Pekerja yang mengalami gangguan fungsi paru dilakukan pemeriksaanterhadap dokter. Pemberian masker terhadap pekerja untuk meminimalisir.Kata Kunci : Debu, Gangguan Fungsi Paru, Pengecoran Logam