×
Pengelolaan pembinaan pencaksilat sebagai olahraga unggulan di Nusa Tenggara
Timur disebabkan pencaksilat merupakan aset budaya yang bernilai.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengelolaan Pembinaan
sumber daya manusia terhadap pencaksilat sebagai olahraga unggulan di Provinsi
Nusa Tenggara Timur. 2. Untuk mengetahui pengelolaan sarana prasarana terhadap
pencaksilat sebagai olahraga unggulan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.3. Untuk
mengetahui pengelolaan dana terhadap pencaksilat sebagai olahraga unggulan di
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian
adalah pengelolaan pembinaan pencaksilat sebagai olahraga unggulan di Provinsi
Nusa Tenggara Timur . Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara
mendalam dan dokumen pencatatan. Penelitian ini dilaksanakan di IPSI NTT yang
menaungi banyak perguruan pencaksilat yang ada di NTT sebagai tempat pembinaan
bagi atlet-atlet berprestasi dari setiap Kabupaten yang ada di Wilayah NTT.
Hasil penelitian dari pengelolaan Pembinaan Pencaksilat Sebagai Olahraga Unggulan
di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah : 1. Pengelolaan pembinaan sumber daya
manusia yang dilakukan pengurus IPSI Nusa Tenggara Timur, baik terhadap atlet dan
wasit atau juri telah berlangsung baik, karena jumlah atlet yang dibina di IPSI NTT
dari tahun 2012-2015 adalah berjumlah 100 orang yang di rekrut dari 6 Kabupaten
yang ada di NTT. Dan juga IPSI NTT memiliki 9 wasit yang 2 diantaranya sudah
bertaraf Internasional. Sedangkan untuk pelatih sampai saat ini IPSI NTT belum
memiliki pelatih tetap yang digaji secara reguler. 2. IPSI Nusa Tenggara Timur saat
ini belum memiliki sarana dan prasarana sendiri untuk menjalankan program latihan
maupun untuk menyelenggarakan pertandingan. Semua sarana dan prasarana yang
digunakan saat ini dipinjam dari PPLP Nusa Tenggara Timur. 3. Dana untuk
membiayai program IPSI Nusa Tenggara Timur diperoleh dari dua sumber yaitu dari
dana hibah yang diberikan KONI Nusa Tenggara Timur dan dari sumbangan
masyarakat pecinta olahraga pencaksilat. Dana yang ada saat ini belum cukup untuk
membiayai program-program IPSI Nusa Tenggara Timur. Mengenai pencatatan
keuangan pada buku kas, telah dilakukan dengan baik, sesuai ketentuan yang berlaku,
pembelanjaan telah sesuai dengan kebutuhan pada program yang telah disusun.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Sumber daya manusia di IPSI NTT sudah
cukup memadai. 2. Sarana dan prasarana kurang memadai untuk proses latihan
maupun pertandingan. 3. Sumber dana yang dimiliki oleh IPSI NTT di dapat dari
Dana hibah KONI dan sumbangan lainnya.
Kata Kunci : Pengelolaan Pembinaan, IPSI NTT, Olahraga Unggulan