Pemahaman tentang perkembangan perilaku seksual penting diketahui dalam masaperalihan dari perilaku seksual anak-anak menjadi perilaku seksual dewasa. Terbatasnyapengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja karena orang tua yang seharusnya sebagaiagen sosialisasi yang utama dan pertama justru enggan membicarakan persoalan yangberkaitan dengan seksualitas bahkan orang tua tidak banyak mengetahui dan memahamisecara baik tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, masih sedikit pihak-pihak yang mengertidan memahami pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja. Tujuan penelitianini untuk mengetahui risiko dan refleksivitas perilaku seks pranikah pada remaja pada SMAKesatrian 1 Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan di SMA Kesatrian 1 Kota Semarang.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan informan utama adalahsiswa-siswi SMA Kesatrian 1 Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, teknik pengamatan tidak langsung dananalisis dokumen. Validitas data dalam penelitian ini meliputi triangulasi sumber, triangulasimetode dan review informan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisisinteraktif, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan yang berinteraksi denganproses pengumpulan data sebagai proses siklus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang risiko yangditimbulkan dari seks pranikah menentukan pemahaman mereka dalam menerapkan berbagaibentuk refleksivitas dalam upaya pencegahan seks pranikah. Perilaku seks pranikah sudahmenjadi fenomena di kalangan remaja, tak terkecuali di Kota Semarang, ada faktor internaldan eksternal yang mempengaruhi siswa dalam melakukan berbagai bentuk refleksivitasdalam pencegahan seks pranikah. Upaya pencegahan perilaku seks pranikah dilakukan denganmemperhatikan beberapa hal seperti meningkatkan kualitas hubungan remaja dengan keluarga,keterampilan menolak tekanan negatif dari teman, meningkatkan religisitas remaja yang baik,pembahasan dan pengaturan peredaran media pornografi serta promosi tentang kesehatanseksual bagi remaja yang melibatkan peran pemerintah dan lembaga non pemerintah.Kata kunci : remaja, risiko seks pranikah, refleksivitas.