Pemeliharaan Bangunan sangat diperlukan untuk menjaga kinerja bangunan selamaumur layannya. Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan salah satu prasarana milikNegara yang harus dijaga pemeliharaannya karena merupakan prasarana yangterdekat dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Agarbangunan pustu selalu dalam keadaan terawat dan memberikan kinerja secara optimalmaka diperlukan pemeliharaan dan perawatan. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan skala prioritas kriteria dalam menentukan pemeliharaan bangunanberdasarkan tingkat kerusakan dari komponen bangunan pustu.Program Aplikasi ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)yang telah dikembangkan oleh Saaty. Obyek dari penelitian dilakukan terhadapseluruh bangunan gedung pustu kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 45 pustu. Dataprimer yang digunakan untuk penelitian meliputi survei langsung ke lapangan berupapengisian form penilaian kondisi bangunan untuk mendapatkan nilai persentasekerusakan komponen bangunan, sedangkan penilaian pembobotan di setiapkomponen bangunan didapat dengan cara memberikan kuisioner yang melibatkanDinas Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo, Dinas Tata Ruang Kabupaten Sukoharjo,DPPKA Kabupaten Sukoharjo, akademisi, konsultan, dan kontraktor. Sedangkanuntuk data sekunder diperoleh dari sumber yang telah ada (dari data penelitianterdahulu) serta sumber data yang diperoleh dari peraturan Pemerintah RepublikIndonesia.Dari hasil Penelitian didapatkan indeks Kondisi Bangunan (IKB) yang digunakanuntuk mendapatkan prioritas pemeliharaan bangunan pustu. Berdasarkan tingkatkerusakan paling tinggi hingga paling rendah didapat sebanyak 5 pustu yangmemiliki tingkat kerusakan paling tinggi, yaitu Pustu Cemani (IKB : 67,9042), PustuPuhgogor (IKB : 68,3214), Pustu Cabeyan (IKB : 68,3214), Pustu Karang tengah(IKB : 71,9145), dan Pustu Celep (IKB : 73,4605).Kata kunci : pemeliharaan, ahp, penilaian kerusakan bangunan, pustu