Penulis Utama : Nguyen Thi Kieu Oanh
NIM / NIP : S701308010

Tenun lurik adalah kain tradisional Jawa yang sarat akan nilai-nilai budaya. SecaraEtimologis, kata “lurik” berasal dari bahasa Jawa, yaitu lorek, yang berarti garis-garis.Jadi kata “lurik” merujuk pada nama sejenis kain tradisional yang memiliki sejarahpanjang. Kain lurik memiliki motif yang sangat sederhana, yaitu hanya berupa garis-garisdan kotak-kotak yang bertumpang-tindih. Sebagai kebutuhan hidup sehari-hari, kain lurikmempunyai fungsi sangat penting. Selain sebagai pakaian, kain lurik juga digunakandalam upacara-upacara ritual dan keagamaan.Tenun lurik di Desa Tlingsing dan Desa Mlese, Kecamatan Cawa, Kabupaten Klatenadalah kain tradisional Jawa yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih diproduksisampai sekarang. Sejalan dengan berkembangnya zaman, teknologi, dan sumber dayamanusia, maka tenun lurik di Desa Tlingsing dan Desa Mlese juga mengalami perubahandan perkembangan. Secara umum perubahan yang terjadi yaitu perubahan dalam halvisual, nilai estetika, dan perubahan nilai fungsional. Perubahan visual yang nampakdalam kain tenun lurik, yaitu penggunaan pewarna sintetis sehingga lurik yang dihasilkanlebih bervariasi. Dalam nilai estetika, tenun lurik juga sudah mengalami perkambangan,yang semula hanya digunakan sebagai pakaian dan kelengkapan tradisi, saat ini sudahmasuk dalam ranah kebutuhan rumah tangga sampai kenutuhan mode atau fashion.Perubahan fungsional pragmatis nampak dalam pemakaian tenun lurik sebagai busanadalam berbagai kesempatan dan kondisi. Faktor yang mempengaruhi perubahan, antaralain adalah faktor perubahan pola pikir cara pandang, dari masyarakat tradisional menujumasyarakat modern; faktor ekonomi guna peningkatan pendapatan para perajin tenun;dan faktor fungsional pragmatis yaitu perkambangan lurik sebagai busana, kelengkapanperabot rumah tangga, sampai pada kebutuhan mode atau fashion yang didukung olehmodernisasi dan globalisasi.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa pergeseran nilai-nilai pada tenun lurik diKecamatan Cawas Klaten terjadi karena perubahan sikap dan pola pikir masyarakat, daritradisional menuju ke masyarakat modern dan majemuk. Perubahan sikap dan pola pikirtersebut lalu membentuk sistem kebudayaan baru yang menganggap tenun lurik tidak lagimenjadi simbol eksistensi kebudayaan tradisional yang sempit dan akhirnya lurik dapatditerima oleh masyarakat modern dalam skala global.Kata Kunci: Tenun, Lurik, Klaten 

×
Penulis Utama : Nguyen Thi Kieu Oanh
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S701308010
Tahun : 2015
Judul : Perubahan nilai-nilai tenun lurik di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten (Studi Kasus di Desa Tlingsing dan Desa Mlese)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2015
Program Studi : S-2 Kajian Budaya
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Kajian Budaya-S.701308010-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Bani Sudardi, M. Hum
2. Prof. Dr. Warto, M. Hum
3. Dr. Wakit Abdullah, M.Hum
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.