×
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) prosedur pengembangan sekaligus
menghasilkan produk e-modul berbasis Problem Solving pada materi hidrolisis garam
di kelas XI MIA SMA; (2) kelayakan e-modul kimia berbasis Problem Solving pada
materi hidrolisis garam di kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta dan kelas XI SMA Negeri
Mojogedang; (3) penggunaan e-modul kimia berbasis Problem Solving pada materi
hidrolisis garam di kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta dan SMA Negeri Mojogedang
terhadap hasil belajar.
Penelitian pengembangan e-modul menggunakan prosedur R&D menurut Borg
& Gall yang telah dimodifikasi menjadi 9 tahapan yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan
informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan produk e-modul awal; (4) uji coba awal;
(5) revisi I; (6) uji coba utama; (7) revisi II; (8) uji coba operasional dan (9) produk
akhir. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis deskriptif,
teknik persentase, dan ketuntasan klasikal.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengembangan e-modul kimia berbasis
Problem Solving telah dilaksanakan melalui prosedur R&D yang terdiri dari 9 tahap; (2)
kelayakan e-modul kimia berbasis Problem Solving berkualifikasi “sangat layak” untuk
aspek materi dengan persentase 93,33 % dan media dengan persentase 92,22 %
menurut para ahli; (3) penggunaan e-modul kimia berbasis Problem Solving dalam
pembelajaran menunjukkan perbedaan yang sangat sangat signifikan antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen, dengan level sig < 0,05 baik untuk SMAN 2 Surakarta
dan SMAN Mojogedang.
Kata kunci: e-modul kimia, Problem Solving, hidrolisis garam, hasil belajar