×
Sungai merupakan tempat aliran air besar dan memanjang yang mengalir secara
terus menerus dari hulu ke hilir yang dapat dimanfaatkan makhluk hidup. Sungai
dapat berfungsi dengan baik apabila dalam keadaan stabil. Apabila keadaan
sungai tidak terpelihara dan tidak ada penanganan khusus, sungai dapat
menimbulkan bencana banjir yang dapat merugikan manusia. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya banjir dengan cara mengetahui
profil muka air permukaan saluran drainase dan arus balik air. Profil muka air
yang diketahui dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan dan
pengaturan tata ruang saluran serta pertimbangan untuk pembangunan bangunan
air akibat dari meluapnya air melebihi tanggul yang ada.
Penelitian ini dilakukan pada dua saluran drainase primer di daerah Wates yaitu
saluran drainase primer Ngestiharjo dan Karangwuni, yang selalu terancam
bahaya banjir akibat dari pertemuan di muara saluran dengan sungai Serang.
Analisis profil muka air saluran akan dilakukan dengan menggunakan metode
tahapan langsung dan program Hydrolic Engineering Center – River Analysis
System (HEC-RAS). Debit yang digunakan dalam perhitungan adalah debit
maksimum yang terjadi di saluran drainase primer Ngestiharjo dan Karangwuni,
dimana perhitungannya diambil dari data hujan antara tahun 2004-2013.
Saluran drainase primer Ngestiharjo dan Karangwuni termasuk pada
penggolongan pola aliran permukaan landai / profil M (Mild) karena kemiringan
dasar saluran lebih besar dari kemiringan kritis. Nilai yn maksimum pada saluran
drainase Ngestiharjo terjadi pada bulan Desember yaitu 2,174 m, dengan nilai yc
lebih kecil yaitu 1,436 m. Sedangkan nilai yn maksimum pada saluran drainase
Karangwuni juga terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 2,107 m, dengan nilai
yc lebih kecil yaitu 1,453 m. Pola aliran ini terjadi dikarenakan pada hilir saluran
drainase primer Ngestiharjo dan Karangwuni terendam dalam Sungai Serang yang
pada bulan tertentu kedalaman airnya lebih besar. Hasil perhitungan arus balik air
menunjukan bahwa arus balik air terbesar pada saluran drainase Ngestiharjo
terjadi pada bulan Januari dengan panjang 1347 m. Sedangkan pada saluran
drainase Karangwuni, arus balik air terbesar juga terjadi pada bulan Agustus
dengan panjang 1034,32 m. Berdasarkan hasil analisis dengan program HECRAS,
dapat dilihat bahwa profil muka air yang terjadi lebih tinggi dibandingkan
tanggul di sekitar. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan pintu Klep pada titik
pertemuan antara saluran drainase primer Ngestiharjo dan Karangwuni dengan
sungai Serang dan perbaikan tanggul di sepanjang saluran, sehingga banjir akibat
arus balik air atau akibat dari bertambahnya kedalaman air normal saluran yang
terjadi pada saat musim hujan dapat dihindari.
Kata kunci : arus balik air, banjir, tahapan langsung, HEC-RAS