×
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan aplikasi model
pembelajaran Aktif dan game sense yang diintegrasikan dan membandingkan
model pembelajaran Aktif dan game sense yang diintegrasikan dengan
pendekatan konvensional dalam meningkatan keterampilan bermain sepak bola
siswa kelas IX SMP N 10 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/ 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK). Penelitian
dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest Non-Equivalent Control Group.
Subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 10 Surakarta yang berjumlah
52 siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol
sebanyak 26 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 26 siswa. Teknik
pengumpulan data dengan tes keterampilan sepak bola bertahan dan menyerang
GPAI (Mitchel et al., 2006)), tes membuat keputusan taktik dan pelaksanaan
keterampilan yaitu dengan GPAI (Game Performance Assesment Instrument) dan
lembar observasi atau lembar pengamatan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Dari segi
proses, pendekatan Game Sense untuk membelajarkan bermain sepak bola adalah
efektif. Keefektifan penerapan bermain seperti ditunjukan oleh hasil-hasil analisis
data, a) Analisis data dengan lembar observasi terhadap kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran selama 4 kali pertemuan, bahwa sebagian besar siswa
termasuk dalam kategori baik sekali sebanyak 6 siswa atau 23%, kategori baik
sebanyak 10 siswa atau 38.5%, cukup sebanyak 8 siswa atau 30,8% dan kurang
sebanyak 2 siswa atau 7,7%. Dalam pembelajaran konvensional tidak dapat
dilaksanakan observasi saat pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran tidak
terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. b) Dari analisis
perbandingan rata-rata kelompok eksperimen hasil pretest 7.02 dan posttest 9.36,
sedangkan rata-rata kelompok control hasil pretest 5.11 dan posttest 5.73. (2) Dari
segi produk, atau peningkatan keterampilan bermain sepak bola juga menunjukan
bahwa pembelajaran permainan sepak bola dengan model pembelajaran aktif dan
game sense yang diintegrasikan lebih baik daripada secara konvensional.
Berdasarkan kondisi tersebut dapat diketahui bahwa aplikasi model
pembelajaran aktif dan game sense yang diintegrasikan untuk meningkatkan
keterampilan bermain sepakbola dalam penjasorkes pada siswa SMPN 10
SURAKARTA dinilai efektif. Sehingga disarankan pada setiap guru penjasorkes
dalam meningkatkan keterampilan bermain sepakbola hendaknya diterapkan
model pembelajaran aktif dan game sense. Karena memiliki berbagai bentuk
pengembangan yang memiliki nilai-nilai permainan dan manfaat bagi siswa agar
memperoleh peningkatan hasil belajar yang optimal.
Kata kunci : Pembelajaran aktif, Game Sense, Keterampilan bermain sepak
bola.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effectiveness of the
application of active learning model and game sense that integrate and compare
the model of active learning and gaming sense that is integrated with the
conventional approach in improving the skills of playing soccer class IX students
of SMP N 10 Surakarta of 2014/2015
This study is a quasi experimental study (PEK). The research was
conducted with the design Pretest-Posttest and Non-Equivalent Control Group.
The subjects of this study are 52 students of class IX SMP Negeri 10 Surakarta.
There are two groups among others the control group were 26 students and the
experimental group were 26 students. Data collection techniques to test the soccer
skills to survive and attack GPAI (Mitchell et al., 2006).T he test makes decisions
tactics and execution skills is by GPAI (Game Performance Assessment
Instrument) and the observation checklist.
Based on the results of this research is: (1) In terms of process, Game
Sense approach to learning soccer is effective. a) Analysis of the data by
observation sheet on the activities of students in the learning process during the 4
meetings, hat most of the students included in the excellent category as 6 students,
or 23%, both categories as many as 10 students or 38.5 %, quite as much as 8
students or 30.8% and less by 2 students, or 7.7%. In conventional learning can
not be executed when the observation of the learning takes place, because learning
is not designed in detail as the experimental group. b) From the analysis of
average ratio of 7:02 experimental group pretest and posttest results of 9:36, while
averaging 5:11 control group pretest and posttest results 5.73. (2) In terms of
product, or an increase in playing soccer skills also shows that learning the game
of football with a model of active learning and gaming sense that integrate better
than conventionally.
Based on these conditions, the application of active learning model and
game sense are integrated to improve the skills of playing soccer in
PENJASORKES in SMPN 10 surakarta is affektive. That is advisable to every
penjasorkes teacher to improving the skill of playing football should be applied to
the model of active learning and game sense because there are many of various
form development that have valves of the game and have benefits for student in
order to optain the optimal lerning out come.
Keywords : active learning , Game Sense , Skills playing football .