Persimpangan lalu lintas seringkali mengakibatkan antrian dan tundaan yangcukup panjang, terutama pada ruas jalan utama. Hal tersebut juga menimbulkandampak terhadap perkerasan jalan eksisting, terutama pada daerah sekitarpersimpangan. Selain beban dinamis, perkerasan jalan juga mengalami bebanstatis akibat antrian dan tundaan yang terjadi. Pembebanan tersebutmengakibatkan deformasi plastis pada perkerasan jalan, dan umur layan jalanmenjadi lebih pendek. Oleh karena itu, perlu didapatkan solusi untuk mengurangiantrian dan tundaan lalu lintas, sehingga dapat mengurangi pengaruh bebanterhadap perkerasan beraspal.Penelitian dilakukan pada simpang Mertex jalan By Pass Mojokerto, denganmembuat pemodelan perhitungan secara analitis berdasarkan MKJI 1997.Pemodelan yang dilakukan yaitu mengalihkan arus lalu lintas minor yangberbelok kanan dan yang menyeberang ruas jalan utama. Dengan kondisi tersebut,simpang eksisting yang semula bersinyal, dapat dioperasikan menjadi simpang takbersinyal, sehingga arus utama yaitu lengan utara dan selatan lebih lancar. Daripemodelan tersebut, akan dilakukan analisis kinerja simpang, umur layanperkerasan eksisting, dan rencana perbaikan jalan. Hasil tersebut akandibandingkan dengan kondisi simpang eksisting tanpa pengalihan arus lalu lintas.Berdasarkan MKJI 1997, dengan adanya pengalihan arus lalu lintas pada simpang,terjadi peningkatan kinerja simpang dengan penurunan tundaan lengan utarasebesar 69,13% (21.929,55 detik/jam menjadi 6.770,48 detik/jam) dan selatan71,29% (17.963,03 detik/jam menjadi 5.157,27 detik/jam). Penurunan panjangantrian pada lengan utara sebesar 89,19% (149,89 meter menjadi 16,20 meter) danselatan 89,95% (144,71 meter menjadi 14,55 meter). Berdasarkan analisis SPDM3.0, pengalihan arus lalu lintas meningkatkan sisa umur layan lengan utarasimpang, dengan nilai pada jarak 0 s/d 200 meter sebesar 797,85% (0,05 tahunmenjadi 0,47 tahun), dan pada jarak 200 s/d 400 meter sebesar 203,93% (0,39tahun menjadi 1,19 tahun). Pada lengan selatan, peningkatan sisa umur layan padajarak 200 s/d 400 meter sebesar 110% (0,38 tahun menjadi 0,79 tahun).Pengalihan arus lalu lintas dapat mengurangi desain tebal perkerasan paling besaryaitu pada lengan utara segmen jalan 0 s/d 200 meter, dengan metode overlaysebesar 46,8% (31,4 cm menjadi 16,7 cm dengan probabilitas 95%), danrekonstruksi sebesar 42,2% (25,8 cm menjadi 14,9 cm dengan probabilitas 95%).Pemodelan struktur eksisting untuk perhitungan overlay pada simpang mertexmenggunakan SPDM 3.0 dengan Probabilitas 50% dan 85%, lebih kuatdibandingkan pemodelan struktur eksisting untuk perhitungan rekonstruksi.Sedangkan untuk tingkat probabilitas 95%, pemodelan struktur eksisting untukperhitungan rekonstruksi lebih kuat dibandingkan pemodelan struktur eksistinguntuk perhitungan overlay.