×
ABSTRAK
Nilai toleransi mampu mempengaruhi kualitas produk dan juga biaya produksi. Perusahaan perlu memperhatikan penentuan nilai toleransi untuk komponen atau produk agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang minimum. Konsep alokasi toleransi banyak digunakan pada permasalahan pemilihan proses atau pemasok. Namun sebelum masuk kedalam pemilihan proses atau pemilihan pemasok, terlebih dahulu perusahaan perlu mengambil keputusan apakah produk harus diproduksi sendiri (in-house production), dibeli dari pemasok (outsourching) atau melakukan kombinasi keduanya. Pemasok sebagai sumber utama untuk memenuhi kebutuhan komponen memiliki beberapa ketidakpastian seperti harga, kualitas, waktu, dan kuantitas. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengupayakan untuk memenuhi kebutuhannya melalui produksi sendiri dan tidak dapat bergantung sepenuhnya pada pemasok. In house production perlu untuk diprioritaskan oleh perusahaan meskipun perusahaan memiliki keterbatasan kapasitas dan kapabilitas. Pada penelitian ini dikembangkan fungsi minimasi biaya manufaktur, biaya pembelian, biaya kerugian kualitas fuzzy, biaya scrap dan biaya keterlambatan pengiriman untuk memilih alternatif proses dan/atau pemasok. Fuzzy quality loss pada penelitian ini digunakan untuk menggambarkan kualitas secara semantik, sehingga kualitas produk dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan. Penelitian ini juga mengakomodasi multi-stage proses. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan alokasi jumlah komponen pada tiap proses dan/atau pemasok terpilih. Toleransi, kapabilitas proses dan kapasitas produksi menjadi tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Penyelesaian contoh numerik digunakan untuk mendemonstrasikan penggunaan model yang telah dikembangkan.
Kata Kunci : pemilihan proses dan pemasok, toleransi, kerugian kualitas fuzzy, keterlambatan, multi-stage process
ABSTRACT
The specification of tolerances has a significant impact on the quality of product and final production cost. The company should carefully pay attention to the component or product tolerance so they can produce a good quality product at the lowest cost. Tolerance allocation has been widely used to solve problem in selecting particular process or supplier. Before merely getting into the selection process, the company must first make a plan to analyze whether the component must be made in house, to be purchased from a supplier, or combine both policy. Suppliers as the main source to supply the components have several uncertainties such as price, quality, quantity, and shipment. Hence, the company must manufacture some of the components to reduce the dependency to its suppliers. In-house production has to be prioritized by the company however the company has its limitation such as capacity and capability. This study discusses an optimization model of process and/or supplier selection in order to minimize the manufacturing cost, purchasing cost, fuzzy quality loss costs, scrap cost and lateness cost. Fuzzy quality loss function is used in this study to describe the semantic of the quality, in which the product quality level is divided into several grades. This study also accommodates the multi-stage process. This model can be used to determine the allocation of components to the selected processes and/or suppliers. Tolerance, process capability and production capacity are three important constraints that affect the decision. A numerical example is given to show the implementations of the proposed model.
Keywords : process and supplier selection, tolerance, fuzzy quality loss, lateness, multi-stage process