Penulis Utama : Andri Nurcahyono
NIM / NIP : D0109007
×

ABSTRAK
Kota Surakarta yang merupakan salah satu kota sebagai Pilot Project dari program Kota LayakAnak (KLA) sejaktahun 2006 belum mampu mengurangi tindak kekerasan anak khususnya kekerasan seksual dan eksploitasi seksual komersil anak sebagai salah satu unsur dari program Kota Layak Anak (KLA). Dalam menanggulangan kekerasan seksual anak dan eksploitasi seksual komersil anak kota Surakarta, ada beberapa stakeholder yang diteliti seperti Badan Pemberdayaan masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga berencana, Yayasan KAKAK, Perlindungan Perempuan dan AnakKepolisian Resort Kota Surakarta dan Pusat Kesehatan Masyarakat Manahan yang berkolaborasi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kolaborasi stakeholder tersebut dapan menanggulangi kekerasan seksual anak dan eksploitasi seksual komersil anak (ESKA) Kota Surakarta.Tujuan Penelitian ini yaitu menganalisa kolaborasi tersebut dengan melihat peran setiap stakeholder, efektivitas kolaborasi serta factor penghambat yang ada dengan menggunakan Teori De Seve dan teori pendukung lainnya yang relevan.Penelitian ini berlokasi di kantor Bapermas PP PA dan KB, kantorYayasan KAKAK, kantor PPA Polresta Surakarta danPuskesmas Manahan. Penelitian ini merupakan Penelitian deskriptif kualitatif.Data dikumpulkan melalui hasil wawancara yang mendalam, observasi dan dokumentasi.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, validitas data menggunakan triangulasi data danteknikanalisis menggunakan analisis interaktif.
Hasil yang diperoleh bahwakolaborasibersifat formal sesuaidengan Momentum of Understanding (MoU) dan KeputusanWalikota. Setiap stakeholder mempunyai peran masing-masing sesuai bidang garap institusinya.Banyak kegiatan yang melibatkan stakeholder dalam kolaborasiini, Namun masih ada beberapa kekurangan.Faktor penghambat yang muncul dalam penelitian adalah Komunikasi antar stakeholder, tersingkirnya standard Operational Prosedure (SOP) dalam penanganan kasus, dan kolaborasi bersifat datar karena tidak adanya rewards and punishment.
Kesimpulan penelitian ini adalah kolaborasi yang belum efektif anmasih diperlukan pembenahan seperti mengedepankan SOP dalam penanganan, mengingatkan kembali stakeholde rterhadap peran, tanggungjawab dan daya tanggap masing-masing
Kata Kunci: Collaborative Governance, kekerasan seksual anak dan eksploitasi
Seksual komersil anak (ESKA)
ABSTRACT
Surakarta is one of the city as a pilot project of City Worthy of Children Program since 2006. It haven't been able to reduce children violences especially ChildSexual Violence and Commercial Sexual Exploitation as one of the elementCity worthy of Children program.In this program, there is several stakeholder on this research such as Agency for community empowerment, women empowerment, child protection and family planning program, KAKAK agency, Protection women and children special Unit of Police Resort Surakarta city and Health center of community in Manahan. The problem in this research is how the stakeholder colaborated about the child sexual violence and commercial sexual exploitation of children in Surakarta city. The goals of this research is to analyze due to the collaboration by firstly looking at the role of each stakeholder, efectivity collaboration and the restricting factors that response about collaboration and use De Seve theory and many others relevant theory about the topic.
This research located on Agency for community empowerment, women empowerment, child protection and family planning program office, KAKAK agency office, Protection women and children special Unit of Police Resort Surakarta office and Health center of community office. It belongs to descriptive qualitative and data collected by the result of in-dept interview, observed and dokumentation And use purposive sampling for the data retrieval technique, data validity use tiangulation data and the analizetecnique use interactive analizing model by means of data reduction, data display and conclusion drawing.
The results obtained form of the collaboration is a formal collaboration according to Momentum of Understanding (MoU) and the Mayor's Decision. Each stakeholder have a role as their field. Many programs held by the stakeholder in this collaboration, But there is problem during the collaboration. The restricting factors that appears in this research is limited communication between stakeholders, stakeholder replacement SOP with their own SOP, the human resources and financial resources that so weak, collaboration runs so flat because never have a rewards and punishment for the stakeholder.
The conclusion is this collaboration is uneffectively yet and have neededto improvement stakeholder to use SOP to handle the cases, remind the stakeholder about their roles, accountability
Key words : Collaborative Governance, Child Sexual Violence and Commercial
Sexual Exploitation of children

×
Penulis Utama : Andri Nurcahyono
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0109007
Tahun : 2015
Judul : Collaborative Governance Penanggulangan Kekerasan Seksual Anak dan Eksploitasi Seksual Komersil Anak (ESKA) KOTA SURAKARTA
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2015
Program Studi : S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi-D0109007-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Sudarmo, M.A., Ph.D.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.